tag:blogger.com,1999:blog-9893320215834159662024-03-05T02:04:51.468-08:00Seadanya...Belajar dari segala sesuatu yang kita lihatovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.comBlogger125125tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-1768978452904948802017-02-06T19:09:00.002-08:002017-02-06T19:09:39.573-08:00Surat untuk mantan terindah....Selamat atas pernikahan kalian...
Meski dulu aku dan lelaki yang tengah duduk bersamamu pernah bermimpi akan selamanya mencinta..
hanya saja LDR yang kita lalui membuat dia berpaling dan memilihmu..
Aku turut bahagia meski dalam hati sedikit ada rasa tidak rela...
Ya , dulu saat dia sedang tak punya aku yg dengan sabar mendampinginya..
Tanpa tuntutan apa apa...
Lalu kini ketika dia sudah cukup berada , dia memilihmu untuk melangkah bersama...
Kemarin memang tak bisa aku menghadiri pesta kalian...
Karena di otakku masih teringat jelas janji yang laki-laki itu ucapkan...
" tunggu aku sayang "
Dan memang aku menunggunya hingga cukup lama..
Tapi dia kirimkan aku pesan perpisahan..
Dan seminggu yang lalu , aku dia kirimi undangan...
Inikah hasil dari ku menunggu??
Menguatkan hati itu adalah hal yang saat ini harus aku lakukan..
6 tahun berhubungan 2 tahun LDRan dan 14 hari lalu baru dia putuskan...
Lalu kemarin kalian resmi duduk di pelaminan...
Coba siapa yang tahu tolong ceritakan padaku dimana mereka berkenalan..
Bukankah lelaki itu masih terus mengupload fotoku....
Bukankah profilnya pun tak pernah lepas dari foto fotoku...
Apakah kamu yang sekarang resmi jadi makmumnya tahu? Apakah suamimu dulu tak pernah bercerita tentang aku? Apakah kau tak pernah bertanya padanya apa statusnya saat itu? Ataukah lelaki itu memang tak mengakui aku??
( sudahlah itu hanya pertanyaan hatiku )
Aku tak menyalahkan keadaan atau dengan siapa dia disana berkawan...
Saat dulu dia sempat mengirimku pesan ikut berkunjung di suatu tempat dimana kamu bekerja..aku masih ingat sekali dia ucapkan janji " aku gak bakal nakal "
Dan aku percaya karena hubungan kita memang tidak bermasalah sampai pada 14 hari yang lalu dia mengabariku ingin pulang...
Kamu tahu mbak?? Aku sangat bahagia...
Karena akhirnya kita akan bertemu setelah 2 tahun aku dia tinggalkan..
Mulai menghitung hari , ingin sekali cepat datang bulan februari..
Tapi.......
Dua hari setelah dia bilang dia ingin pulang , dia sampaikan permohonan maaf..
" maafkan aku "
Cuma itu saja yg dia ucapkan..
Bahkan belum sempat aku bertanya kenapa dan untuk apa...
Semua akunnya tiba-tiba menghilang..
DI BLOKIR
Kenapa??????
Aku terus bertanya..
Fikirku dia akan memberi kejutan..
Ya dan memang benar kamis lalu aku menerima undangan...
Semua pun tak percaya kalau nama dalam undangan itu adalah nama orang yang aku perjuangkan...
Memang benar kata orang , uang akan merubah segalanya..
Dan itu terjadi pada laki-laki itu..
Sepanjang hari aku berdoa agar dia sukses...
Tapi bukan sukses menyakitiku..
Sudahlah aku merelahkan dia untukmu..
Entah seperti apapun kondisi hatik sekarang...
Yang jelas aku berdoa agar karma melakukan tugasnya dengan benar...
aamiin
by: https://www.facebook.com/RetchyNjegegMasihjuddesovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-11007126276525491372016-11-07T19:59:00.001-08:002016-11-07T19:59:28.928-08:00Program Arisan Mapan milik PT RUMA (Rekan Usaha Mikro Anda)<div style="background-color: white; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<b><span style="color: magenta;">Selamat Pagi sahabat semuanya...</span></b></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
admin mau share nih.. program yang masih lumayan baru, buat kita-kita yang tinggal di Jawa - Madura - Bali. Lumayan nih buat penghasilan tambahan ^_^ daftarnya juga Free. simak yuk....</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; margin-bottom: 6px;">
<span style="color: #1d2129; font-size: 14px;">Namanya </span><b><span style="color: red;">Arisan Mapan</span></b></div>
<div class="mk-text-block " id="text-block-2" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Lato; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; line-height: 1.66em; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<b>Sebagai sebuah layanan yang baru hadir di tengah-tengah masyarakat,tentunya banyak yang bertanya apa itu Arisan Mapan ? Apa bedanya dengan arisan pada umumnya? Apa saja yang ditawarkan oleh Arisan Mapan? Bagaimana cara kerja layanan baru ini? Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sering ditemui saat memperkenalkan Arisan Mapan.</b></div>
<div class="clearboth" style="border: 0px; box-sizing: border-box; clear: both; height: 0px; margin: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; vertical-align: baseline; visibility: hidden; width: 0px;">
</div>
</div>
<div class="mk-text-block " id="text-block-3" style="background-color: white; border: 0px; box-sizing: border-box; font-family: Lato; font-size: 16px; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; line-height: 1.66em; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<b>Untuk menjawab secara singkat apa itu Arisan Mapan dalam satu kalimat, kira-kira jawabannya seperti ini:</b></div>
<div class="clearboth" style="border: 0px; box-sizing: border-box; clear: both; height: 0px; margin: 0px; overflow: hidden; padding: 0px; vertical-align: baseline; visibility: hidden; width: 0px;">
</div>
</div>
<div class="vc_custom_heading" style="background-color: white; border: 0px; font-family: Lato; font-size: 20px; line-height: 1.66em; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<b>"Arisan Mapan merupakan layanan arisan barang yang membantu dan memudahkan Ketua Arisan dan orang lain di sekitarnya untuk membeli barang yang berkualitas dan terjangkau secara bersama-sama."</b></div>
<div class="vc_custom_heading" style="background-color: white; border: 0px; font-family: Lato; font-size: 20px; line-height: 1.66em; margin-bottom: 20px; padding: 0px; vertical-align: baseline; word-wrap: break-word;">
<span style="font-size: 16px;"><b>Selain bisa mudah membeli barang, seorang Ketua Arisan Mapan juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan loh! Penghasilan tambahan ini diberikan dalam bentuk komisi dari total nilai barang yang dibeli oleh kelompok Arisan</b></span></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
Arisan Mapan itu aman ga sih ?<br />Aman donk, kita udah ada ijin resmi lho, dan Arisan Mapan itu di bawah naungan PT Ruma, jadi resmi bangeett</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Takut ketipu, kan transfer dulu ?<br />Ga donk , kita semua melalui COD kok, langsung ambil ke rumah Ketua Arisan, jadi bunda jangan khawatir, ada barang ada uang, jadi ada tim mapan yang akan ambil setoran ke rumah dan dikasih nota resmi juga plus anter barang pemenang arisan, asik banget kan.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<br /></div>
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #1d2129; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px;">
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
Daftar jadi ketua arisan bayar ya, kan belum ada anggota ?<br />Daftar jadi ketua arisan, ga harus ada anggota dulu kok, dan semua GRATISS. Nanti cari anggota nya bisa sambil jalan, apalagi ada Katalog Online nya yang lebih update barang-barangnya dan lebih lengkap, katalognya bisa di unduh di playstore lho.. namanya "Arisan Barang"</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
1 kelompok harus sama ya barangnya, komisinya berapa, dapat apa aja ?<br />1 kelompok boleh beda2 lho barangnya, sesuai kebutuhan masing2 aja, setoran nya pun juga sesuai barang yg dipilih, enak bangeeet kan. Komisi untuk ketua arisan persen bisa sampe 10% lho, wiih mau banget laah,,,Selain dapet komisi ni, ketua arisan juga bisa kejar BONUS lain nya dari Mapan, yang pasti Okee bangeeettt,,Apalagi kalo udah kekejar program 127 ni,,waah bonus nya bejibun dah <span class="_47e3" style="font-family: inherit;" title="smile emotikon"><img alt="" aria-hidden="1" class="img" height="16" src="https://www.facebook.com/images/emoji.php/v5/f4c/1/16/1f642.png" style="border: 0px; vertical-align: -3px;" width="16" /><span aria-hidden="1" class="_7oe" style="display: inline-block; font-family: inherit; font-size: 0px; width: 0px;">:)</span></span></div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Naah jangan ragu gabung di Arisan Mapan. Daftar jadi Ketua Arisan + Kelompoknya disini yaa </div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Novita Meilia (Penyuluh Online Arisan Mapan)</div>
<div style="font-family: inherit; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
085643147177 (Whatsapp)</div>
</div>
ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-77360150990823503252016-09-05T05:36:00.000-07:002016-09-05T05:36:01.040-07:00Rindu... dan entahlah..Assalammualaikum ^^<br />
welcome my first post in 2016.<br />
waktu begitu cepat berlalu<br />
tak terasa sekarang udah menginjak bulan ke-9 ditahun 2016<br />
<br />
<br />
dan tak terasa sudah hampir genap setahun aku berstatus pengangguran..<br />
sedih sih rasanya~<br />
orang tua menuntut lebih sedangkan apa yg ku peroleh selama ini dari berwirausaha sudah cukup membuatku banyak bersyukur..<br />
<br />
dilema soal pekerjaan ~<br />
<br />
antara wirausaha dan staff dipabrik orang..<br />
sebenernya apa sih yg dicari dari kerja??<br />
<br />
uang?? manfaat utk org lain?? atau??<br />
<br />
enggak enggak...<br />
dijudul posting ini aku menuliskan rindu.. sooo untuk sekarang aku pengen menuliskan tentang kerinduan..<br />
banyak yg mengartikan rindu itu sebagai perasaan yg sepi lalu menjelma jadi hasrat utk merasakan rasa yg dulu pernah kita rasakan..<br />
<br />
<br />
yaahhhh<br />
aku rindu teman-teman..<br />
teman kuliah yg sudah semakin lama tdk berjumpa..<br />
orang2 hebat yang mengajariku banyak hal tentang kehidupan<br />
<br />
alhamdulillah.. teman-temanku sudah menjadi org sukses ^^<br />
i'm happy for you guys..<br />
jangan pernah melupakan jogja dan kebersamaan kita ya...<br />
walaupun katanya dijogja itu... disetiap sudut terdapat cinta..<br />
tapi aku merasa kesepian setelah kalian pergi meniti karirmu masing-masing :')<br />
semoga kalian baik-baik dan dalam keadaan sehat selalu..<br />
<br />
apa ya kira-kira yg akan terjadi 2 atau 3 tahun kemudian...<br />
<br />
tapi yg pasti masa depanmu adalah hari ini..<br />
apa yg akan terjadi besok adalah apa yg kita lakukan hari ini..<br />
apa yg terjadi itu adalah seijin Allah SWT<br />
dan yakin bahwa Allah pasti ngasih yg terbaik utk kita..<br />
<br />
soo jangan risaukan masa depanmu..<br />
karena Allah tlah menuliskan semuanya<br />
tapi risaukan amalan-amalanmu karena Allah tak menjanjikan surga<br />
kecuali kita sendiri yang menggapainya..<br />
<br />
nggak tau ini nulis apa..<br />
yg pasti alhamdulillah bgt bisa login di blogger ini yg sempat terlupa..<br />
hahahaha<br />
<br />
sekian...<br />
selamat petang dan sak karepmu<br />
wkwk enggak ding.. jangan lupa bahagia ^_^<br />
<br />
wassalamualaikum..ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-24200457977693818792015-01-16T17:17:00.000-08:002015-01-16T17:17:58.132-08:00Selamat Datang Semester Akhir :)Waktu cepat sekali berlalu.. meninggalkan kenangan-kenangan indah yang tak semua dapat teringat oleh otak..<br />
Tapi tak hanya bahagia.. kenangan indah itu juga karena ada air mata, perasaan takut, gelisah, sedih, kecewa dan lain sebagainya yang aku rasakan di bangku kuliah ini..<br />
Hingga kini aku memasuki semester 8.. genap 3,5 tahun aku menuntut ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta ini.. kampus yg sangat aku banggakan..<br />
<br />
Disini aku menemukan manusia-manusia hebat dari berbagai pelosok negeri.. terimakasih Ya Allah.. engkau telah memberiku kesempatan mengenyam pendidikan dibanku kuliah.. meski kadang aku sering mengeluh karena berbagai alasan.. kini rasa lelahku sebentar lagi terbayar..dengan gelar yang akan ku raih nantinya..<br />
<br />
Ya Allah.. berilah hamba semangat yg tiada henti..<br />
<br />
Aamiin<br />
"SUKES HANYA UNTUK ORANG-ORANG YANG SIAP"<br />
<br />
Semangat buat temen2 seperjuanganku.. Kimia E UNY 2011 ^^<br />
Selamat menggapai cita-cita..ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-40931650286352048422014-02-22T06:33:00.000-08:002014-02-22T06:36:29.517-08:00Kimia E 2011 UNY.. kelak aku merindukanmu..<div style="text-align: center;">
<b>Kenanglah Masa Ini kawan...</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>kalian sangat berarti</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>kalian istimewa :))</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7jrvKfLu-sh9J6_bzg5-KDy6dYR3vV9eEhA3-URaqp0lQnJURShHa-II-SwmXZQx4QgLIFSxuiAj7ht03c43y1UoCMaPVr6irEkZ-w4KxhRvi8JMcw4FlSqWOnhuORD8Wh_SC3C3832k/s1600/1620934_10201865213896447_719650055_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7jrvKfLu-sh9J6_bzg5-KDy6dYR3vV9eEhA3-URaqp0lQnJURShHa-II-SwmXZQx4QgLIFSxuiAj7ht03c43y1UoCMaPVr6irEkZ-w4KxhRvi8JMcw4FlSqWOnhuORD8Wh_SC3C3832k/s1600/1620934_10201865213896447_719650055_n.jpg" height="265" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Kelak ketika jarak dan waktu memisahkan kita..</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>ingatlah hari ini..</b>.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibJibx2ZeINur_rdz8hE3rGBvKfgQguAseHQTADeIcNcCi_4ra0UKMM-OapiJQNz11dVIMsD_5SlfyBjqVF37C4vSWLHpKwCGqOemg-tl9xjkhOclsD9m6TpKeNIvrfSmczTq962Rgcrs/s1600/1601184_10201861923134180_510691549_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibJibx2ZeINur_rdz8hE3rGBvKfgQguAseHQTADeIcNcCi_4ra0UKMM-OapiJQNz11dVIMsD_5SlfyBjqVF37C4vSWLHpKwCGqOemg-tl9xjkhOclsD9m6TpKeNIvrfSmczTq962Rgcrs/s1600/1601184_10201861923134180_510691549_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Jika tua nanti dan kita mempunyai </b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>kehidupan masing-masing..</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>ingatlah hari ini..</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7GVB72Rg9owq229odTpnoeXXzq24o-xZyNWtfVU-GhOuEej5tGbEIGDR6_ou2-JnKvQwr0ax5a4wzNd8hP5l9ksdLeUMnLOYJDIc42VjnnI7mktHOkMe_3hItp68PmB6kpiGNncAaN7Q/s1600/1656175_10201861899253583_1441055801_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7GVB72Rg9owq229odTpnoeXXzq24o-xZyNWtfVU-GhOuEej5tGbEIGDR6_ou2-JnKvQwr0ax5a4wzNd8hP5l9ksdLeUMnLOYJDIc42VjnnI7mktHOkMe_3hItp68PmB6kpiGNncAaN7Q/s1600/1656175_10201861899253583_1441055801_n.jpg" height="266" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Dimana kita saling tersenyum satu sama lain</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Dimana kita saling membantu</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Dimana semua kenangan ingah ini terekam rapi :))</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>Ingatlah hari ini....</b></div>
ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-70236512508507167182014-01-31T02:45:00.000-08:002014-01-31T02:45:50.445-08:00KIMIA 2011 Universitas Negeri Yogyakarta ♥ <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwZTwYNyfTgHMTt0xYrfZ0mLnjSd2AMGRd6c5YwrcyAFloP-6Dwj20y5hyphenhyphen2r8QiB2gOqYzYYBmLy0IPiaVZb3XQIMOIdaY49gHWGiXo_8XX0udVxg0AWVh2zZcOiDbtIhu8AsehsJdLyE/s1600/1613811_10201861893413437_962262079_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwZTwYNyfTgHMTt0xYrfZ0mLnjSd2AMGRd6c5YwrcyAFloP-6Dwj20y5hyphenhyphen2r8QiB2gOqYzYYBmLy0IPiaVZb3XQIMOIdaY49gHWGiXo_8XX0udVxg0AWVh2zZcOiDbtIhu8AsehsJdLyE/s1600/1613811_10201861893413437_962262079_n.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Makasih teman-teman.. keluarga kimia swadana 2011 UNY<br />
Atas kekompakan slama ini..<br />
Dan makasih krna slalu ada buat akuu :")<br />
Kalian Luar Biasaaaa :*<br />
Kalian hebat...<br />
Kita semua harus jadi orang sukses..<br />
Semangat ya teman2..<br />
Jangan mudah putus asa..<br />
Kita semua mampu kok dan bisa jadi yg terbaik.. :D<br />
<br />
<br />
LOVE YOU ALLovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-63506634404600427742013-07-27T20:04:00.004-07:002014-01-16T02:29:08.041-08:00big thanks :))<b><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;">TERIMA KASIH</span><br style="line-height: 18px;" /><br style="line-height: 18px;" /><span style="line-height: 18px;">Terima kasih untuk kamu,sosok sederhana,terhebat yang</span><br style="line-height: 18px;" /><span style="line-height: 18px;">pernah mengisi hariku.</span><br style="line-height: 18px;" /><span style="line-height: 18px;">Inilah akhir cerita aku dan kamu.</span><br style="line-height: 18px;" /><span style="line-height: 18px;">Tidak sedih, juga tidak bahagia.</span><br style="line-height: 18px;" /><span style="line-height: 18px;">Tapi, banyak pelajaran yang aku dapatkan, mungkin kamu</span><br style="line-height: 18px;" /><span style="line-height: 18px;">juga</span><br style="line-height: 18px;" /><span style="line-height: 18px;">dapatkan.</span><br style="line-height: 18px;" /><span style="line-height: 18px;">Cinta mungkin bisa dipaksakan tapi tidak dengan takdir.</span><br style="line-height: 18px;" /><span class="text_exposed_show" style="display: inline; line-height: 18px;">Cinta itu sesuatu yang abstrak, setiap orang mempunyai arti<br />cintanya masing-masing.<br />Bagiku cinta itu adalah rasa. Ketika aku bahagia bersamamu<br />dan<br />ketika aku sedih untuk kehilanganmu.<br />Bagimu cinta itu adalah realita. Ketika aku tidak bisa<br />menjanjikan<br />apapun selain cinta, maka kamu memilih untuk pergi dan<br />bersama<br />dia...<br />Bahagialah HIDUP mu ,<br />seperti aku mencoba bahagia dengan hidup ku.</span></span></b>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-51552315308968040822012-05-17T19:29:00.004-07:002012-05-17T19:32:13.752-07:00Mari Menghina Bangsa Sendiri<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2; text-align: center;">
</div>
<table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 93.48%;"><tbody>
<tr><td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 99.32%;" width="99%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">(Renungan Harkitnas 2007)</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
Oleh:</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;">M. Syukur Salman</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
<br />
Hari Kebangkitan Nasional setiap tahun kita peringati sebagai suatu tonggak
bersejarah bangsa ini. Semangat persatuan suatu bangsa dimulai dengan rasa
Nasionalisme yang menjadi sendinya. Perjuangan kedaerahan pada saat itu
dengan serta merta ditinggalkan, lalu diganti dengan perjuangan persatuan dan
kesatuan. 20 Mei 1908, ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo
sebagai tolok ukur adanya kemauan untuk menyatakan Indonesia sebagai Bangsa
yang Merdeka. Hal ini penting, karena pada saat itu sebagian besar dari
rakyat Indonesia sendiri yakin bahwa bangsa ini tak akan berubah dari
kodratnya sebagai Bangsa Terjajah. Perjalanan atas kesadaran Bangsa Indonesia
untuk merdeka baru terwujud hampir 40 tahun lamanya, yakni 17 Agustus 1945.
Sungguh suatu perjalanan waktu yang tidak singkat. Sedikit demi sedikit
kesadaran Bangsa ini muncul akan potensi yang sama dengan bangsa-bangsa
lainnya di dunia termasuk bangsa-bangsa yang telah merdeka sebelumnya.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
<br />
Suatu bangsa yang besar akan mengalami pasang surut persoalan kebangsannya.
Indonesia sebagai bangsa yang besar telah mengalami berbagai macam tantangan
yang menerpa dan memporak-porandakan sendi-sendi kebangsaan. Disaat
bangsa-bangsa lain memacu diri dengan persaingan yang ketat demi kemajuannya,
kita masih berkutat dengan persoalan di dalam negeri sendiri yang
hampir-hampir terasa tiada habisnya. Konsekuensi dari itu semua adalah
semakin berkurangnya rasa nasionalisme bangsa ini. Hal yang sungguh tragis
adalah banyak dari anak bangsa ini yang justru "menghina" Indonesia
sebagai bangsa tempatnya berdiam, berusaha, beranak pinak, dan terutama
bangsa tempatnya hidup dan memberi kehidupan kepadanya,</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
<br />
Disadari atau tidak, banyak di antara anak bangsa ini yang
"menghina" Indonesia. Bahkan yang paling memuakkan jika yang
"menghina" itu adalah seorang publik figur negeri ini. Dengan
intelegensi yang "katanya" tinggi, mereka dengan lapangnya
melontarkan "penghinaan" terhadap bangsanya. Perbandingan yang
kurang fair pun dia kemukakan antar Indonesia dengan Negara lainnya.
Anak-anak kita yang mendengar pembicaraan demikian akan tumbuh menjadi
penerus-penerus yang tidak cinta akan negeri sendiri. "Penghinaan"
terhadap bangsa ini mereka kemukakan dengan lelucon demi suatu tujuan yang
sangat nista yakni popularitas. Sebagai seorang akademisi, pejabat, birokrat,
dan lainnya seolah mereka berkata: Mari bersama-sama Kita Menghina Bangsa
Sendiri.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
<br />
Kondisi saat ini memang sulit. Oleh karena itu, mari kita bersama merasakan
kesulitan ini. Tak elegan kiranya jika kita menjadikan kondisi sulit ini
untuk mencari popularitas dengan "menjual dan menghina"
keterpurukan Indonesia saat ini. Tak ada yang anda perbaiki dengan terus
menerus "menghina" bangsa ini. Dengan melontarkan
"hinaan-hinaan" terhadap bangsa ini, masyarakat kita justru
memandang anda sebagai seorang frustrasi. Tidaklah layak mereka-mereka yang
gemar "menghina" Indonesia dijadikan pembicara dalam suatu
pertemuan, apalagi pertemuan ilmiah yang melibatkan akademisi atau unsur
pendidikan.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
<br />
Sebagai masyarakat sebaiknya kita menyaring setiap pembicara yang akan
didengar. Pembicara-pembicara yang hanya membuat audiensnya tertarik
mendengar bicaranya dengan melontarkan "hinaan-hinaan" terhadap
bangsanya sendiri, haruslah diyakini bahwa mereka kurang berkualitas. Bahkan
akan lebih baik jika pembicara atau tokoh yang demikian kita boikot dengan
meninggalkannya pada saat mereka berbicara. Kurang sopankah tindakan kita?
Pembicara yang baik tentulah tidak pantas jika kita tinggalkan, tapi
pembicara yang "menghina" bangsanya sendiri sudah sepatutnya mereka
mengoceh sendiri saja.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
<br />
Kita salut atas keberatan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia baru baru ini
atas penggunaan kata "Indon" untuk menyebut Bangsa Indonesia. Ada
nuansa ejekan dengan penggunaan kata "Indon" tersebut. Di dunia ini
tak ada Negara bernama Indon, tapi yang ada adalah Indonesia. Jika anak-anak
bangsa ini masih tergugah nasionalismenya walaupun mereka nun jauh di negeri
orang, mengapa kita justru menjadi orang-orang yang kehilangan nasionalisme
kita, dengan menjadikan nuansa keterpurukan bangsa ini sebagai bahan lelucon
dan hinaan. Dengan "menghina" Indonesia sebenarnya justru berarti
kita menghina diri kita sendiri? Suatu kesalahan besar yang telah kita
perbuat, yakni menghina diri sendiri. Kita sebenarnya adalah bagian yang tak
terpisahkan dengan Indonesia ini sebagai suatu bangsa.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
<br />
Hari Kebangkitan Nasional adalah momentum yang paling tepat untuk menyadari
kekhilafan kita selama ini. Bagaimana mungkin kita tidak menyadari, jika
siang hari dengan tertawa kita "menghina" Indonesia dan selanjutnya
malam hari kita mereguk keindahannya tidur di bumi Indonesia. Tak ada yang dapat
berkelit bahwa bangsa kita saat ini memang terpuruk. Tapi pada bagian sejarah
manakah dari perjalanan bangsa ini yang lebih terpuruk dibanding saat masa
penjajahan dahulu? Lalu mengapa bangsa kita dapat lepas dari keterpurukan
penjajahan tersebut? Jawabnya kecintaan terhadap negeri ini. Mereka sadar
bahwa walau ap yang terjadi pada negeri ini, disinilah mereka lahir, hidup,
dan akhirnya mati.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"> </span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt;"><br />
<br />
Momentum Hari Kebangkitan Nasional ini sebenarnya dapat memberi kita
inspirasi terhadap perjuangan para pendahulu mengangkat keterpurukan bangsa
ini. Tapi suatu tindakan yang sangat janggal jika kita dengan asyiknya
mengumbar "hinaan" akan keterpurukan itu. Kesadaran kita akan
terpuruknya bangsa ini sebaiknya dicetuskan dengan menjadi orang-orang yang inisiator
dan kreatif. Mulailah dari kita sendiri. Bagaimana kita berkata jujur pada
anak istri kita di rumah, jika kita seorang kepala rumah tangga. Bagaimana
kita jujur kepada bawahan kita, tidak korupsi, dan selalu tak tenang akan
penyelewengan dan ketidak jujuran, jika kita seorang pemimpin. Sebagai guru,
kita jalankan tugas mengajar dan mendidik dengan baik. Sebagai Kepala
Sekolah, mari kita gunakan dana-dana yang diterima sesuai peruntukannya. Dan
masih banyak lagi contoh-contoh kecil yang justru sangat berpengaruh akan
perubahan bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju. Akhirnya, ucapan selamat
kepada semua anak bangsa yang masih punya idealisme dan nasionalisme sebagai
Bangsa Indonesia. SEKIAN.<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-34206686980447110742012-05-17T19:26:00.001-07:002012-05-17T19:27:31.941-07:00Kajian Teoritis Mengenai Ketimpangan Gender<br />
<table align="left" border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="margin-left: 6.75pt; margin-right: 6.75pt; mso-cellspacing: 1.5pt; mso-table-anchor-horizontal: margin; mso-table-anchor-vertical: paragraph; mso-table-left: left; mso-table-lspace: 9.0pt; mso-table-rspace: 9.0pt; mso-table-top: -6.7pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 94.98%;"><tbody>
<tr><td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 99.34%;" width="99%"><div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">Oleh : JUNAIDI, SE,M.Si (junaidi_chaniago@yahoo.com) </span></span><br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Gender merupakan kajian tentang tingkah laku perem¬puan dan hubungan sosial
antara laki-laki dan perempuan (Saptari, 1997). Gender berbeda dari seks atau
jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang bersifat biologis (Moore, 1988).
Ini disebabkan yang dianggap maskulin dalam satu kebudayaan bisa dianggap
sebagai feminim dalam budaya lain. Dengan kata lain, ciri maskulin atau
feminim itu tergantung dari konteks sosial-budaya bukan semata-mata pada
perbedaan jenis kelamin. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Ketidakseimbangan berdasarkan gender (gender inequality) mengacu pada
ketidakseimbangan akses sumber-sumber yang langka dalam masyarakat.
Sumber-sumber yang penting itu meliputi kekuasaan barang-barang material,
jasa yang diberikan orang lain, prestise, perawatan medis, otonomi pribadi,
kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan pelat¬ihan, serta kebebasan dari
paksaan atau siksaan fisik (Chafetz, 1991). </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Dalam menjelaskan timbulnya fenomena ketimpangan gender pada dasarnya ada
tiga teori dasar yang dapat digunakan yaitu teori neo-klasik, teori
segmen¬tasi pasar tenaga kerja dan teori feminis. Dua teori pertama lebih
melihat ketimpangan gender dalam dunia kerja, sedangkan teori yang terakhir
melihat ketimpangan gender secara lebih umum dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Teori neo-klasik menerangkan pembagian kerja seksual dengan menekankan
perbedaan seksual dalam berbagai varia¬bel yang mempengaruhi produktivitas
pekerja. Perbedaan- perbedaan itu meliputi pendidikan, keterampilan, lamanya
jam kerja, tanggung jawab rumah tangga, serta kekuatan fisik. Semua ini
didasari asumsi bahwa di dalam persaingan antar pekerja, pekerja memperoleh
upah sebesar marginal product yang dihasilkannya. Asumsi lain adalah bahwa
keluarga mengalokasikan sumber daya mereka secara rasion¬al. Konsekuensi logis
dari hal ini adalah anggota rumah tangga laki-laki memperoleh investasi human
capital yang lebih tinggi daripada perempuan. Selanjutnya, perempuan
memperoleh pendapatan dari produktivitas yang lebih rendah dari laki-laki
karena mereka memiliki human capital yang lebih rendah. (Anker dan Hein, 1986
dalam Susilastuti dkk, 1994). </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Teori segmentasi pasar tenaga kerja mengatakan bahwa laki-laki pada usia
prima (prime-age) terkonsentrasi dalam pekerjaan berupah tinggi, stabil dan
dengan latihan, promosi dan prospek karir lebih baik: dan disebut sebagai
primary jobs. Sedangkan Secondary jobs, tidak menjanjikan jaminan akan
kestabilan bekerja, kompensasi rendah, tanpa prospek untuk berkembang di masa
depan; dan pada umumnya perempuan berada pada segmen ini (Chiplin dan Sloane,
1982). </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Keterbatasan ruang lingkup kerja perempuan diakibat¬kan oleh karena perempuan
tidak mempunyai kapasitas untuk akses pada male-dominated jobs, sehingga
perempuan terkon¬sentrasi secara berlebih dalam suatu range kesempatan kerja
terbatas, yang menekan tingkat upah perempuan (Chiplin dan Sloane, 1982).
Terbatasnya pilihan pekerjaan perempuan ini menurut Peluso (1984) karena
perempuan dibatasi oleh siklus hidup yang dialami karena kewajiban pada
aktivitas rumah tangga dan mencari nafkah berbeda- beda pada masing-masing
tahap siklus tersebut. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Dari hal tersebut terlihat bahwa teori segmentasi pasar tenaga kerja
menunjukkan bahwa pekerja laki-laki dan perempuan tidak bersaing dengan
landasan yang sama, kare¬nanya tidak mempunyai akses yang sama ke lapangan
kerja. Teori segmentasi pasar tenaga kerja ini dianggap tidak mampu
menjelaskan mengapa segmentasi pasar tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin
terjadi. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Selanjutnya, untuk teori feminis, terdapat tiga pendekatan yaitu pendekatan
feminis radikal, feminis marxis (sosialis) dan feminis liberal
(Saptari,1997). Pendekatan feminis radikal lebih menekankan bahwa
ketim¬pangan hubungan gender bersumber pada perbedaan biologis. Perempuan
memiliki kebebasan untuk memutuskan kapan ia harus menggunakan atau tidak
menggunakan teknologi pengen¬dali reproduksi (kontrasepsi, sterilisasi,
aborsi) dan teknologi pembentuk reproduksi. Pandangan feminis radikal ini
terlalu menonjolkan determinisme biologis dan tidak mampu menjelaskan mengapa
fakta perbedaan seks bisa ber¬kembang menjadi perbedaan gender. Adapun
pendekatan feminis marxis menjelaskan bahwa ketimpangan gender terjadi karena
kapitalisme. Kapitalisme adalah tatanan sosial dimana para pemilik modal
mengung¬guli kaum buruh dan laki-laki mengungguli perempuan. Pendekatan
feminis marxis ini terlalu memfokuskan pada hubungan perempuan dengan kapital
dan cara-cara berproduk¬si dan kurang menyoroti sebab-sebab ketimpangan
gender dan subordinasi perempuan. Sedangkan pendekatan feminis liberal
memandang bahwa subordinasi perempuan berakar pada seperangkat kendala dan
kebiasaan budaya yang menghambat akses perempuan terhadap kesempatan untuk
berkompetisi secara adil dengan laki-laki. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Selanjutnya pendekatan feminis liberal, kedudukan perempuan yang relatif rendah
dalam pasar tenaga kerja ini tidak dapat dipisahkan dari struktur sosial yang
menempat¬kan perempuan pada kedudukan yang lebih rendah daripada laki-laki.
Perempuan disosialisasikan pada kegiatan-kegia¬tan domestik dan sifat-sifat
kewanitaan seperti sekreta¬ris, resepsionis, waitres dan lainnya. Perbedaan
perempuan dan laki-laki yang telah disosialisasikan dalam keluarga kemudian
terefleksi dalam kecenderungan pekerjaan menerima perintah bagi perempuan dan
memberi perintah bagi peker¬jaan laki-laki (Collins, 1991). </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Terbentuknya perbedaan peranan antara perempuan dan laki-laki, dimana wilayah
kekuasaan perempuan di dalam rumah dan laki-laki di luar rumah. Hal ini dapat
dilihat dari perspektif (Berger dan Luckmann,1976): Pertama, konstruksi
Sosial, yang menerangkan bagaimana proses awal bidang domestik dan bidang
publik itu terbentuk. Menurut Berger, karena a. Proses eksternalisasi, yaitu
suatu nilai yang diproduksi oleh individu dari yang tidak ada menjadi ada. b.
Proses objektivikasi, yaitu kesepakatan-kesepaka¬tan tadi menjadi realitas
sosial atau proses penolakan dan proses penerimaan sehingga realitas
terbentuk. c. Proses Internalisasi, yaitu dari individu itu sendiri karena
sebenarnya individu merupakan bagian dari masyarakat sosial. Kedua, Reproduksi
Sosial, yaitu bagaimana sebenar¬nya perbedaan bidang domestik dan publik itu
dikuatkan/diintensifkan. Hal ini dilakukan a. dengan simbol-simbol, seperti
dibentuknya 'Dharma Wanita' yang sebenarnya lebih menguatkan posisi perempuan
di bidang domestik dan laki-laki di bidang publik, b. reproduksi status
biologis perempuan, misalnya perempuan adalah mahluk yang lemah, perempuan
berkaitan dengan kesehatan, melahirkan, perempuan yang sedang menstruasi
lebih emo¬sional sehingga dapat merugikan perempuan dalam dunia kerja. c.
reproduksi status kultural perempuan, misalnya perempuan lebih telaten,
rapi,dll, sehingga perempuan diberikan pekerjaan yang tidak membutuhkan
keahlian yang tinggi (sebagai pekerja marginal). </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Persepsi adalah suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
individu yang mewujud dari nilai-nilai yang diproduksi individu tersebut.
Sebaliknya faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan luar individu.
Menurut Mar'at (1982) persepsi ini sangat berhubungan dengan intuisi dan
tercermin dalam bentuk perasaan senang/tidak senang terhadap sesuatu. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Dalam konteks persepsi perempuan terhadap ketimpangan gender, sulit untuk
memisahkan pengaruh faktor internal dan eksternal. Hal ini berkaitan dengan
konsep ketimpangan gender sebagai suatu hasil konstruksi sosial. Menurut
Abdullah (1996) manusia memberi arti dan interpretasi terhadap perbedaan
biologis laki-laki dan perempuan yang kemudian melahirkan suatu struktur
sosial dengan pembagian pembagian hak dan kewajiban secara seksual. Hal ini
kemud¬ian menjadi realitas objektif yang memiliki daya paksa terhadap manusia
yang semula menciptakannya. Demikian pula kemudian, kata Berger (1991) dalam
Abdullah (1996), setiap orang diperkenalkan pada makna-makna budaya, belajar
ikut serta dalam tugas-tugas yang sudah ditetapkan dan menerima peran-peran
selain menerima identitas-identitas yang membentuk struktur sosialnya. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa proses objek¬tivikasi tersebut dapat
menjadi suatu faktor internal yang mempengaruhi persepsi individu. Dengan
demikian menurut Astuti (1997) banyak kaum perempuan yang menerima
ketida¬kadilan jender tersebut dengan wajar karena merupakan suatu
takdir. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Sebagai akibat dari sikap yang menerima keadaan ini, struktur sosial yang
timpang ini akhirnya tidak hanya terus menerus dimitoskan oleh laki-laki,
tetapi juga oleh perempuan. Hal tersebut juga berlaku pada kaum perempuan
yang memiliki akses kekuasaan yang lebih tinggi. Menurut Astuti (1997),
kelompok perempuan ini sering menempatkan perempuan sebagai subordinat. Dapat
dilihat dari pernya¬taan seorang pengusaha perempuan sebagaimana yang dikutip
Hariadi (1997) yang mengemukakan bahwa berdasarkan penga¬lamannya memiliki
pekerja perempuan itu lebih menguntung¬kan. Karena mereka rajin, telaten,
tidak banyak tuntutan dan mempunyai loyalitas tinggi. Lebih lanjut dia
mengemu¬kakan bahwa secara psikologis sikap itu memang pembawaan dari
sifat-sifat kaum perempuan. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghapus ketim¬pangan gender tersebut.
Di samping upaya-upaya pergerakan perempuan yang menuntut persamaan hak, juga
telah diatur dalam berbagai konvensi dan perundang-undangan. Pada tahun 1976,
PBB telah mengeluarkan Deklarasi mengenai penghapu¬san diskriminasi terhadap
perempuan. Pada tanggal 18 Desember 1979 Majelis Umum PBB telah menyetujui
konvensi tersebut. Selanjutnya karena konvensi tersebut tidak bertentangan
dengan Pancasila dan UUD 1945, maka sejak tahun 1984 dengan UU RI No. 7 tahun
1984, Indonesia telah meratifikasi konvensi mengenai penghapusan segala
bentuk diskriminasi terhadap perempuan. </span></span><br />
<br /><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">
Namun demikian upaya tersebut tidak akan berhasil dengan baik jika tidak
diikuti oleh perubahan dalam kon¬struksi sosial. Raharjo (1996) mengemukakan
harus diadakan dekonstruksi hubungan gender dan reorientasi pemahaman
seksualitas. Dekonstruksi sosial pada tahap awal akan berdampak pada
perubahan persepsi masyarakat baik laki-laki maupun perempuan terhadap
hubungan gender tersebut. Pada tahap selanjutnya, hal tersebut sekaligus juga
akan dapat memp¬erbaiki ketimpangan gender yang terjadi. </span></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></span></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-76501616308157308052012-05-17T08:16:00.002-07:002012-05-17T08:16:39.638-07:00Seni Budaya & Tradisi Luhur<table align="left" border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="margin-left: 6.75pt; margin-right: 6.75pt; mso-cellspacing: 1.5pt; mso-table-anchor-horizontal: margin; mso-table-anchor-vertical: paragraph; mso-table-left: left; mso-table-lspace: 9.0pt; mso-table-rspace: 9.0pt; mso-table-top: -17.95pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 97.98%;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 99.36%;" width="99%">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; mso-element-anchor-horizontal: margin; mso-element-anchor-vertical: paragraph; mso-element-frame-hspace: 9.0pt; mso-element-top: -17.95pt; mso-element-wrap: around; mso-element: frame; mso-height-rule: exactly;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 115%;">Oleh: Joshua W. Utomo</span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Salah satu seni-budaya warisan nenek moyang kita yang dulu sangat populer dan
dinanti-nanti kehadirannya oleh masyarakat baik di wilayah pedesaan maupun
perkotaan: kesenian Wayang Kulit kini tampak berjuang keras mempertahankan
eksistensinya.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Lambat laun jumlah penggemarnya pun mulai berkurang-tak sebanyak dulu lagi.
Memang ada banyak faktor penyebab berkurangnya animo masyarakat terhadap seni
Wayang Kulit ini, salah satunya adalah munculnya dunia hiburan produk asing
yang telah menjarah seluruh pelosok wilayah di Indonesia ini.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Tak hanya di kota-kota metropolitan bahkan di dusun-dusun terpencil pun sudah
bisa kita rasakan pengaruh Power Rangers, Pokemon, Terminator, Rambo,
Superman, Batman dan sebagainya, menggantikan kehadiran tokoh-tokoh
pewayangan seperti Puntadewa, Werkudoro, Janaka, Sri Raja Kresna, Sang
Panakawan-Semar, Gareng, Petruk dan Bagong, dan seterusnya.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Anak-anak kita kini tampaknya lebih familiar dengan nama-nama super-hero
asing itu daripada nama-nama tokoh pewayangan atau cerita rakyat negeri
sendiri.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Anak-anak kita itu (juga sebagian dari kita) kelihatannya merasa lebih sreg,
modern dan bonafide bila bisa mengikuti perkembangan dunia super-hero produk
asing itu.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Mereka pun tampaknya bangga sekali kalau memiliki nama dan atribut yang
digunakan oleh super-hero asing itu. Sebaliknya mereka akan berkerut tak
mengerti atau malah mungkin menolak mentah-mentah ketika diperkenalkan dan
diajak rembugan atau nonton sajian Seni Wayang Kulit yang notabene produk
negeri sendiri dengan segala keindahannya itu.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
<b>Sungguh amat disayangkan bila anak-anak kita, generasi penerus seni-budaya
dan tradisi kita sudah mulai tidak mengenal dan tak-peduli lagi pada
seni-budaya dan tradisi luhur nenek moyang yang tercipta, tumbuh dan
berkembang melalui sebuah proses panjang dan tak mudah itu.</b></span><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Sepertinya sinyalemen adanya sikap-sikap ketidak-pedulian dan ketidak-mauan
anak-anak kita untuk mengenal, menggali, dan mempelajari seni-budaya dan
tradisi luhur itu bukanlah sesuatu sikap yang mengada-ada atau ketakutan yang
tak beralasan.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Di saat yang seperti ini usaha dan karya nyata para pecinta dan aktivis
(baca: seniman/seniwati) seni-budaya dan tradisi luhur yang mengakar di Bumi
Pertiwi sungguhlah amat kita butuhkan. Bukan hanya untuk tujuan 'ngleluri'
(melestarikan) tapi sekaligus 'menggethok-tularkan' (mengajar-sampaikan,
menyebar-luaskan, membimbing) anak-anak kita yang sudah sedemikian 'kepincut'
dan 'kedanan' dengan tokoh-tokoh super-hero produk asing yang tampil
silih-berganti di layar TV setiap hari di tengah ruang keluarga kita.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Akan lebih menggila lagi pengaruh super-hero asing itu bila ada fasilitas
unit komputer beserta aneka variasi video games dan permainan animasi di
rumah, sehingga tak pelak lagi semakin bertubi-tubi pula pengaruh kuat
super-hero asing yang seringkali diwarnai dengan adegan brutal, ceceran
darah, dan bisingnya suara tembakan itu kepada anak-anak kita itu.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Lalu apakah kita harus menolak dan membuang semua yang berbau teknologi
mutakhir dan produk asing? Tentu saja tidak demikian. Hasil karya manusia
yang berupa kreasi teknologi mutakhir (baik itu kreasi domestik ataupun
asing) ini malah sepatutnyalah kita syukuri dan nikmati.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Kita pergunakan dengan sebuah kesadaran penuh bahwa itu semua hanyalah untuk
kebaikan dan kesejahteraan kita semua, terutama anak-anak--generasi penerus
kita di masa mendatang. Bila penggunaan kreasi teknologi mutakhir itu sudah
mulai melenceng dari kesadaran diri itu, maka saatnya ada upaya tegas untuk
menyetopnya. Sebab bila tidak kerusakan dan kehancuran saja yang akan
menemani kita semua.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
Semoga anak-anak kita nantinya mau menengok, menggali, dan mempelajari
kembali warisan seni-budaya dan tradisi luhur (pen: yang luhur saja, lho!)
nenek moyang kita, baik itu yang berupa seni Tari, seni pagelaran Wayang
Kulit, seni sastra, dan sebagainya. Sehingga nantinya gejolak sikap dan
praktek brutal, tawuran, balang-balangan yang menggerogoti mental dan pola
pikir anak-anak kita itu bisa terkikis bersih, digantikan oleh sebuah budaya
seni edi peni yang halus dan luhur yang mampu mengasah budi pekerti dan
mempertajam rasa kemanusiaan serta mengembalikan kemanusiaan anak-anak kita
(juga kita) demi kebaikan dan kesejahteraan kita semua.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
<br />
<b>Salam Budaya,</b></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
JW Utomo</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br />
psikoterapis, penyair, corporate trainer/entertainer, motivator/hipnoterapis,
dan penulis yang sekarang sedang berkelana di Boston, AS. Dia adalah pendiri
dari Heal & Grow CenterT (www.healandgrowcenter.com) sebuah pusat
penyembuhan holistik. Bersama istrinya (Cynthia C. Laksawana) mendirikan
Sanggar KinanthiT(www.sanggar-kinanthi.com) dan JW Utomo ProductionsT
(http://masterhypnotistusa.tripod.com) sebagai wahana mereka berseni-budaya
dan berkiprah bagi kemanusiaan. Dia dapat dihubungi via prof_jw@yahoo.com.<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: medium;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 20px;"><br /></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-76307235451584797862012-05-17T08:13:00.003-07:002012-05-17T08:13:47.669-07:00Sebuah Refleksi Pendidikan Untuk Masa Depan<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
</div>
<table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 93.48%;"><tbody>
<tr><td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 99.32%;" width="99%"><div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: x-small;">Oleh : Ubedilah Badrun</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Sengaja tulisan ini dibuat untuk sekedar urun rembuk dalam rangka menyambut
peringatan hari pendidikan nasional 2 Mei 2005. Hari dimana 116 tahun yang
lalu lahir seorang tokoh yang kemudian segenap hidupnya dicurahkan untuk
kepentingan pendidikan anak bangsa walau harus menerima resiko merasakan
kerasnya penjara kolonial Belanda. Dia pernah membuat Belanda marah dengan
tulisanya yang berjudul Als Ik Eens Nederlander Was. Dia adalah Ki Hajar
Dewantara, anak Keraton yang tidak mau memakai embel-embel Raden di depan
namanya. Ia menangis dan kemudian bergerak ketika melihat anak bangsa tidak
bisa sekolah karena sekolah yang dibuat Belanda sangat diskriminatif dan
cenderung hanya untuk orang-orang kaya. Ki Hajar Dewantara kemudian
mendirikan sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah untuk semua anak bangsa. Di
sekolah inilah karakter kebangsaan anak bangsa di bentuk untuk masa depan
bangsanya, sebuah kemerdekaan. Inilah salah satu titik penting, betapa
pendidikan merupakan wahana yang paling strategis untuk membangun masa depan
bangsa sebagaimana yang dicontohkan Ki Hajar Dewantara.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Kini, ketika kemerdekaan bangsa sudah lebih dari 59 tahun, persoalan
pendidikan di Indonesia masih menghadapi banyak masalah dan bahkan mengalami
keterpurukan. Banyak para ahli pendidikan mengemukakan bahwa keterpurukan
bangsa Indonesia hari ini adalah akibat langsung maupun tidak langsung dari
kesalahan kebijakan pemerintah Orde Baru(1966-1998) yang tidak peduli pada
pendidikan, misalnya untuk sektor pendidikan hanya dianggarkan 7 % saja dari
APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), padahal Malaysia dan Thailand
pada waktu itu sudah menganggarkan lebih dari 20 % untuk pendidikan dari APBN
nya. Persoalan anggaran ini meski tidak menjadi satu-satunya faktor tetapi
keberadaanya memiliki dampak yang sangat besar bagi kemajuan bangsa.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Setelah runtuhnya rezim Orde Baru, dan kini Indonesia berada pada masa
demokrasi yang mulai maju, berbagai masalah masih terus menghantui dunia
pendidikan di Indonesia. Seperti yang dilaporkan Political and Economic Risk
Consultancy (PERC) yang berkantor pusat di Hongkong, mengumumkan hasil
surveinya tentang penilaian mengenai kualitas pendidikan di kawasan Asia yang
menempatkan Indonesia sebagai negara yang pendidikanya terburuk di kawasan
Asia dan bahkan satu tingkat di bawah Vietnam. Selain itu kualitas sumber
daya manusia Indonesia juga rendah sebagaimana dijabarkan dalam Human
Development Index (HDI) pada tahun 2004 lalu. Pada saat ini Indonesia
menduduki peringkat 110 dari 173 negara, terburuk di Asia Tenggara. Variable
yang digunakan dalam penghitungan HDI mencakup tiga bidang strategis
pembangunan yaitu: pendidikan, kesehatan dan ekonomi.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Lalu, bagaimana kita mensikapi fenomena keterpurukan bangsa kita di atas?
Sulit memang untuk merubah masalah bangsa yang jumlah penduduknya lebih dari
210 juta jiwa. Padahal kedepan bangsa kita akan menghadapi tantangan yang cukup
berat, menyangkut kehidupan bangsa Indonesia secara nasional dan dalam
kehidupan global diantara bangsa-bangsa di dunia.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Kunci utama bagi suksesnya pendidikan untuk masa depan bangsa adalah
sejauhmana kita tetap optimis menatap masa depan, tanpa harus kehilangan
rasionalitas kita untuk selalu mengoreksi diri dan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang ada. Secercah optimisme kini sudah mulai nampak,
misalnya bisa dilihat dari jumlah anggaran pendidikan yang akan dinaikan
menjadi 20 % dari APBN. Tidak tangggung-tanggung kenaikan anggaraan
pendidikan ini tertuang dalam amandemen UUD 1945. Meski hingga saat ini
realisasinya masih belum nampak, tetapi optimisme akan terwujudnya amanah UUD
1945 itu harus terus dijaga. Apalagi kini bangsa kita menjadi bangsa yang
Demokratis di mata dunia Internasional (setelah pemilu 2004 menjadi negera
demokrasi terbesar setelah Amerika dan India), dan ini menjadi modal penting
bagi identitas kemajuan sebuah bangsa.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Optimisme saja memang tidak cukup kalau tidak diikuti dengan langkah-langkah
konkrit. Lalu, langkah konkrit apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan kita untuk masa depan ? Tentu jawabanya amat sangat
banyak, tetapi penulis coba menjawabnya secara sederhana saja. Beberapa
jawaban sederhana dibawah ini bisa juga sebagai refleksi untuk sama- sama
kita renungkan.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Pertama, pendidikan itu tanggungjawab semua warga negara, bukan hanya
tanggungjawab sekolah. Konsekuensinya semua warga negara memiliki kewajiban
moral untuk menyelamatkan pendidikan. Sehingga diandaikan ada warga negara
yang tidak bisa sekolah hanya karena tidak punya uang, maka warga negara yang
kaya atau tergolong sejahtera memiliki kewajiban moral untuk menjadi orang
tua asuh bagi kelangsungan sekolah anak yang tidak beruntung itu. ( ingat !
akibat krisis yang berkepanjangan, jumlah anak putus sekolah pada tahun ini
mencapai puluhan juta anak di seluruh Indonesia).</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Kedua, penulis meyakini paradigma yang mengatakan bahwa "pendidikan itu
dimulai dari keluarga". Paradigma ini penting untuk dimiliki oleh
seluruh orang tua untuk membentuk karakter manusia masa depan bangsa ini.
Keluarga adalah lingkungan yang paling pertama dan utama dirasakan oleh
seorang anak, bahkan sejak masih dalam kandungan. Karena itu pendidikan di
keluarga yang mencerahkan dan mampu membentuk karakter anak yang soleh dan
kreatif adalah modal penting bagi kesuksesan anak di masa-masa selanjutnya.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Ketiga, kurikulum pendidikan, metodologi pengajaran, sitem evaluasi dan
kesejahteraan guru, juga adalah hal penting yang harus terus di perbaiki.
Masalah kurikulum misalnya bisa dicermati dari padatnya kurikulum atau
terlalu banyaknya pelajaran juga menjadi persoalan tersendiri yang seringkali
menghambat kreatifitas guru mapun siswa. Penulis sebetulnya lebih setuju jika
sekolah menerapkan sitem SKS ( Sistem Kredit Semester), dimana siswa
diberikan kebebasan memilih mata pelajaran wajib dan pilihan dan ada
ketentuan batas minimal jumlah kredit yang harus diselesaikan sehingga
dinyatakan lulus suatu jenjang pendidikan tertentu.(khususnya untuk tingkat
SMP dan SMA). Apalagi jika sistem SKS ini dipadukan dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), mungkin akan lebih membuat siswa menikmati belajar. Masalah
metodologi pengajaran juga perlu terus dikembangkan ( ini kewajiban guru).
Sementara masalah sistem evaluasi juga perlu terus diperbaiki, seperti
misalnya masalah Ujian Nasional yang hingga kini masih dipermasalahkan. Dan
masalah kesejahteraan guru, ini juga perlu di cermati. Sebab, bagaimana
mungkin guru akan asyik mengajar sementara urusan kesejahteraannya
bermasalah. Atau bagaimana mungkin guru mengajar tidak gagap tehnologi dan
informasi, sementara ia tidak punya uang untuk beli majalah, jurnal,
buku-buku baru, apalagi beli komputer yang bisa akses dengan mudah ke internet!?.
Karena itu kesejahteraan guru juga harus diperhatikan.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Keempat, untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi masa depan diperlukan
juga ketegasan untuk menegakkan aturan-aturan maen pendidikan yang konsisten
dan konsekuen. Sekolah seringkali tidak menghargai siswa yang belajar
sungguh-sungguh, buktinya ada banyak siswa yang enggak belajar,
malas-malasan, nilainya selalu merah, tapi naik kelas juga?! Pokoknya 100%
selalu naik kelas. Ini kan sama artinya tidak menghargai anak yang
sungguh-sungguh belajar. Sebab yang santai-santai saja pasti naik kelas. Dan
juga sekaligus tidak mendidik anak untuk belajar menghadapi resiko. Karena
itu jangan heran jika mental manusia Indonesia cenderung enggak berani
mengambil resiko, karena di sekolah tidak diajarkan untuk menghadapi resiko.?</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Kelima, pendidikan itu tidak hanya untuk mencerdaskan anak dalam satu
kategori kecerdasan, misalnya hanya kecerdasan intelektual (IQ) tetapi juga
untuk mengembangkan kecerdasan-kecerdasan lainya. Seperti kecerdasan
spiritual (SQ), kecerdasan rasa (EQ), dan kecerdasan ketahanmalangan (AQ),
dan sebagainya. Atau para ahli psikologi menyebutnya sebagai Multiple
Intelligence. Sebab, salah satu penyebab bangsa kita berlarut-larut dalam
krisis juga karena bangsa kita miskin SQ atau tepatnya miskin ahlak. Karena
itu hal-hal yang sifatnya spiritual juga menjadi sesuatu yang penting untuk
terus di jaga dan dikembangkan melalui pendidikan. Termasuk juga membentuk
semangat team work, pluralism, dan optimistik perlu dikembangkan di sekolah,
misalnya bisa melalui kegiatan ekstrakurikuler, OSIS, dan kegiatan keagamaan.
Itulah sebabnya Ki Hajar Dewantara sejak awal mendirikan sekolah Taman Siswa
juga mengedepankan pendidikan yang memekarkan rasa.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Keenam, mulailah merubah dari diri sendiri. Sebab untuk kemajuan masa depan
bangsa harus bisa dimulai dari diri sendiri. Tentu saja dengan terus
meningkatkan kualitas diri. Bukankah kemajuan sebuah bangsa tidak bisa
terwujud dengan perilaku santai dan bermalas-malasan !!!?.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><br /><br />
Ubedilah Badrun, Pemerhati Pendidikan dan Praktisi Pendidikan. Saat ini
tinggal di Tokyo dan mengajar di Tokyo Indonesian School.</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 11.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></span></div>
</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-69464560694773243502012-05-17T08:08:00.002-07:002012-05-17T08:10:52.785-07:00Memanfaatan Museum Sebagai Sumber Pembelajaran<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Oleh : </span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Iwan
Hermawan, S.Pd., M.Pd</span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 18px;"><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"> </span></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%;">
<br /></div>
<table border="0" cellpadding="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 1.5pt; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 99.48%;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: .75pt .75pt .75pt .75pt; width: 99.36%;" width="99%"><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">"Apabila
suatu bangsa adalah sebuah keluarga yang hidup dengan dan dalam rumah
kebudayaannya, maka Museum dapatlah dipahami sebagai album keluarga itu. Di
dalam album itulah foto-foto seluruh keluarga tersimpan dan disusun dari
setiap masa dan generasi. Foto-foto itu ditatap untuk tidak sekedar menjenguk
dan menziarahi sebuah masa lalu, sebab waktu bukan hanya terdiri dari ruang
dimensi kemarin, hari ini dan besok pagi. Foto-foto itu adalah waktu yang
menjadi tempat untuk menatap dan memaknai seluruhnya, bukan hanya peristiwa,
akan tetapi juga pemaknaan di balik peristiwa-peristiwa itu. Pemaknaan
tentang seluruh identitas, di dalam dan di luar kota. Foto-foto itu akhirnya
bukan lagi dipahami sebagai sebuah benda" (HU Pikiran Rakyat, 22
Februari 2001).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Uraian
tersebut menunjukkan, museum tidak hanya berfungsi sebagai lembaga yang
mengumpulkan dan memamerkan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah
perkembangan kehidupan manusia dan lingkungan, tetapi merupakan suatu lembaga
yang mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan dan pengembangan nilai budaya
bangsa guna memperkuat kepribadian dan jati diri bangsa, mempertebal keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan, serta meningkatkan rasa harga diri dan kebanggaan
nasional.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Dalam
kenyataannya, saat ini masih banyak masyarakat, termasuk kalangan pendidikan,
yang memandang Museum hanya berfungsi sebagai tempat menyimpan dan memelihara
benda-benda peninggalan sejarah serta menjadi monumen penghias kota.
Akibatnya, banyak masyarakat yang enggan untuk meluangkan waktu berkunjung ke
Museum dengan alasan kuno dan tidak prestis, padahal jika semua kalangan
masyarakat sudi meluangkan waktu untuk datang untuk menikmati dan mencoba
memahami makna yang terkandung dalam setiap benda yang dipamerkan museum,
maka akan terjadi suatu transfomasi nilai warisan budaya bangsa dari generasi
terdahulu kepada generasi sekarang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Bagi
dunia pendidikan, keberadaan museum merupakan suatu yang tidak dapat
terpisahkan, karena keberadaannya mampu menjawab berbagai pertanyaan yang
muncul dalam proses pembelajaran terutama berkaitan dengan sejarah
perkembangan manusia, budaya dan lingkungannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Museum
sebagai Sumber Pembelajaran<br />
Sebagai lembaga yang menyimpan, memelihara serta memamerkan hasil karya,
cipta dan karsa manusia sepanjang zaman, museum merupakan tempat yang tepat
sebagai Sumber Pembelajaran bagi kalangan pendidikan, karena melalui benda
yang dipamerkannya pengunjung dapat belajar tentang berbagai hal berkenaan
dengan nilai, perhatian serta peri kehidupan manusia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Kegiatan
observasi yang dilakukan oleh siswa di Museum merupakan batu loncatan bagi
munculnya suatu gagasan dan ide baru karena pada kegiatan ini siswa dirangsang
untuk menggunakan kemampuannya dalam berfikir kritis secara optimal.
Kemampuan berfikir siswa tersebut menurut Takai and Connor (1998), meliputi :<br />
a. Comparing and Contrasting (kemampuan mengenal persamaan dan perbedaan pada
objek yang diamati)<br />
b. Identifying and Classifying (kemampuan mengidentifikasi dan mengelompokkan
objek yang diamati pada kelompok seharusnya).<br />
c. Describing (kemampuan menyampaikan deskripsi secara lisan dan tulisan
berkenaan dengan objek yang diamati).<br />
d. Predicting (kemampuan untuk memprakirakan apa yang terjadi berkenaan
dengan objek yang diamati).<br />
e. Summarizing (kemampuan membuat kesimpulan dari informasi yang diperoleh di
Museum dalam sebuah laporan secara singkat dan padat).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Kemampuan
berpikir tersebut tidak akan muncul dengan sendirinya tanpa adanya bimbingan
dan pembinaan yang memadai dari gurunya. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru
dalam menumbuhkan kemampuan berfikir kritis siswa melalui kegiatan kunjungan
ke Museum, diantaranya :<br />
a. Dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas untuk materi tertentu, guru
perlu sering mengajak, menugaskan atau menyarankan siswa berkunjung ke Museum
guna membuktikan uraian dalam buku teks dengan melihat bukti nyata yang
terdapat di museum. Kegiatan ini idealnya dilakukan dengan melibatkan siswa
dalam jumlah yang tidak terlalu besar untuk mempermudah guru dan pemandu
museum membimbing siswa saat mengamati koleksi museum.<br />
b. Memberikan pembekalan terlebih dahulu kepada siswa sebelum melakukan
kunjungan ke museu, terutama berkaitan dengan materi yang akan diamati.
Kegiatan ini dilakukan agar pada diri siswa tumbuh rasa ingin mengetahui dan
membuktikan apa yang diinformasikan oleh gurunya atau pemandu museum.<br />
c. Menyediakan alat bantu pendukung pembelajaran bagi siswa, berupa lembar
pannduan atau LKS yang materinya disusun sesingkat dan sepadat mungkin serta
mampu menumbuhkan daya kritis siswa terhadap objek yang diamati.<br />
d. Selama kunjungan guru dan atau pemandu museum berada dekat siswa untuk
memberikan bimbingan dan melakukan diskusi kecil dengan siswa berkenaan
dengan objek yang diamati.<br />
e. Setelah kegiatan kunjungan, siswa diminta untuk membuat laporan berupa
kesimpulan yang diperoleh dari hasil kegiatan kunjungan ke museum, kemudian
hasil tersebut didiskusikan dalam kelas.<br />
f. Pada bagian akhir kegiatan, guru perlu melakukan evaluasi terhadap program
kegiatan kunjungan tersebut sebagai tolok ukur keberhasilan kegiatan
kunjungan tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Selain
upaya yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan kunjungan ke Museum, pihak
pengelola (kurator) museum juga perlu melakukan berbagai upaya agar
pengunjung, terutama kalangan pendidikan dapat memperoleh hasil yang maksimal
dalam kegiatan kunjungannya. Upaya dapat dilakukan oleh pengelola museum
dalam menjadikan museumnya sebagai sumber bagi kegiatan pembelajaran,
diantaranya :<br />
a. Menyediakan panel informasi singkat berkenaan dengan pembagian ruang dan
jenis koleksi yang dipamerkannya di pintu masuk museum, sehingga pengunjung
dapat memperoleh gambaran isi museum secara lengkap begitu masuk pintu
museum, sehingga walau pengunjung hanya masuk ke salah satu ruangan, dia
tidak akan kehilangan "cerita" yang disajikan museum.<br />
b. Menyediakan panel-panel informasi yang disajikan secara lengkap dan
menarik sebagai pelengkap benda koleksi pameran dan diorama.<br />
c. Menyediakan berbagai fasilitas penunjang kegiatan pendidikan, seperti
leaflet, brosur, buku panduan, film, mikro film, slide dan lembar kerja siswa
(LKS), sehingga pengunjung dengan mudah mempelajari objek yang dipamerkan
museum.<br />
d. Khusus berkenaan dengan LKS, perlu dirancang LKS museum yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing tingkatan usia siswa serta mampu membangkitkan daya
kritis siswa sesuai dengan tingkatannya.<br />
e. Museum perlu menyelenggarakan berbagai kegiatan permainan museum yang
menarik dan mampu meningkatkan pemahaman siswa akan objek yang dipamerkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Perlunya
kerjasama antara sekolah dengan Pengelola Museum<br />
Diatas sudah diuraikan bahwa pemanfaatan museum secara optimal oleh siswa
dapat dicapai jika sebelum melakukan kegiatan kunjungan ke museum diberikan
pengenalan terlebih dahulu berkenaan dengan materi atau objek yang
dipamerkan. Melalui kegiatan eksplorasi pra kunjungan diharapkan siswa akan
mampu menangkap berbagai informasi penting berkenaan dengan objek yang
dipamerkan sesuai dengan apa diharapkan. Agar guru mampu melakukan bimbingan
dalam kegiatan kunjungan ke museum, maka guru perlu menjalin kerjasama dengan
pengelola museum guna memperoleh informasi lengkap tentang museum dan koleksi
yang dipamerkannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Sebaliknya
pihak pengelola (kurator) museum dalam menyusun berbagai program pendidikan
di museum serta sarana penunjangnya, perlu melakukan kerjasama dengan
kalangan pendidikan agar program pendidikan di museum dan sarana
penunjangnya, seperti LKS, dapat sesuai dengan apa yang menjadi tuntutan
kurikulum sekolah. Selain itu, antara museum satu dengan yang lainnya yang
berada dalam satu kota perlu melakukan kerjasama dalam membuat buku informasi
museum bersama yang nantinya buku tersebut dapat dibagikan kepada kalangan
pendidikan, terutama sekolah, sehingga ketika akan melakukan kegiatan
kunjungan dengan mudah guru menentukan museum mana yang akan dikunjungi
sesuai dengan tuntutan kurikulum pada saat itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Akhirnya
melalui pemanfaatan Museum sebagai sumber pembelajaran diharapkan akan mampu
meningkatkan kualitas pendidikan kita dan keberadaan museum tidak hanya
menjadi penghias atau monumen kota, semoga....<o:p></o:p></span></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-75038133155461249312012-05-17T07:47:00.000-07:002012-05-17T08:09:49.446-07:00Kecantikan Sejati Wanita<span class="Apple-style-span" style="color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px;">Oleh : Abu Rashif AE</span><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 15.0pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt;"><br />
Pada prinsipnya, wanita shalihah itu adalah wanita yang taat kepada Allah dan
Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari beraneka aksesoris yang ia
gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah
bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi
jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan
pemiliknya sendiri. Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita
shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa
kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder
dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang
dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia polos tanpa
make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukan
hati tiap-tiap orang di sekitarnya. Karena ia yakin betul bahwa Allah tidak
akan pernah meleset memberikan karunia kepada hamba-Nya. Makin ia menjaga
kehormatan diri dan keluarganya, maka Allah akan memberikan karunia terbaik
baginya di dunia dan di akhirat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.25pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt;">Jika ingin menjadi
wanita shalihah, maka banyak-banyaklah belajar dari lingkungan sekitar dan
orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa
mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. Seperti Siti Aisyah yang terkenal dengan
kecerdasannya dalam berbagai bidang ilmu. Ia terkenal dengan kekuatan
pikirannya. Seorang istri seperti beliau adalah seorang istri yang bisa
dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak. Bisa jadi wanita shalihah itu
muncul dari sebab keturunan. Bila kita melihat seorang pelajar yang baik
akhlaknya dan tutur katanya senantiasa sopan, maka dalam bayangan kita
tergambar diri seorang ibu yang telah mendidik dan membimbing anaknya menjadi
manusia yang berakhlak. Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug
muncul tanpa didahului sebuah proses yang memakan waktu. Disini faktor
keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan,
keteladanan dan lain-lain. Apa yang nampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu
yang tersembunyi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.25pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: white; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt;">Banyak wanita bisa
sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita
bergantung ketaatannya pada aturan-aturan yang Allah pimpinkan. Dan
aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja berlaku bagi wanita yang
sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri yang akan berumah tangga. Tidak akan
rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan
lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan
menambah kualitas ilmu, amal dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan,
jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di
sekelilingnya. Usahakanlah kita mampu memberikan warna yang baik bagi orang
lain, bukan sebaliknya malah kita yang diwarnai oleh pengaruh buruk orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 17.25pt; margin-bottom: 7.5pt;">
<span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 9pt;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;">Jika para wanita muda mampu menjaga diri dan
memelihara akhlaknya, maka iman kaum laki-laki akan semakin kuat. Cahaya keshalihahan
wanita mukminah akan menjadi penyejuk sekaligus peneguh hati orang-orang
beriman. Apalagi bagi kaum muda yang sangat rentan dari godaan syahwat. Mereka
harus dibantu dalam melawan godaan-godaan. Peran wanita shalihah sangat besar
dalam keluarga dan bahkan negara. Kita pernah mendengar, bahwa di belakang
seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita
shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka bisa dibayangkan,
berapa banyak kesuksesan yang akan diraih.Wallahu a`lam bish shawab.</span><o:p></o:p></span></div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-88402328068132020922012-05-17T07:44:00.000-07:002012-05-17T08:05:03.919-07:00Sungai Didasar Laut Mexico (Cenote Angelita)<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="apple-style-span">Adanya</span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="apple-style-span"><b>sungai di dalam laut Mexico</b></span><span class="apple-converted-space"> </span><span class="apple-style-span">memang menjadi fenomena yang
unik dan mengundang perhartian banyak orang, Karena secara ilmiah sungai di
dalam laut itu tidak mungkin terjadi. Namun Anatoly Beloshchin, seorang
penyelam berhasil mengambil gambar 'sungai di dalam laut' dari kedalaman 60
meter perairan Cenote Angelita, Mexico.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br />
<span class="apple-style-span">Seperti dilansir crystalkiss.com, di kedalaman
lebih dari 30 meter tim penyelam menemukan air tawar di tengah kolom air laut.
Kondisi itu berubah dan penyelam kembali menemukan air laut mulai melewati
kedalaman 60 meter.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfM3FOPFfH8EHCr8IrdS64gaXC2gV8fcw3cRfI1MDn3QBm2OtDwtdWmTnka5URkCPtcqDEnzU89-hG5BhbCz_V3GasQmZ1vN1f3yGj73zjES3KKaNMYud130hYCHuZcXZYx6_xSb1GtY4/s1600/sungai4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfM3FOPFfH8EHCr8IrdS64gaXC2gV8fcw3cRfI1MDn3QBm2OtDwtdWmTnka5URkCPtcqDEnzU89-hG5BhbCz_V3GasQmZ1vN1f3yGj73zjES3KKaNMYud130hYCHuZcXZYx6_xSb1GtY4/s1600/sungai4.jpg" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMHEnOfKY5-VNOs0MVZsPInwSAWkvR5eGE-xMOdSI3ksHMwGRJw2TquUCm_2H7FaO0_BE7Smb-vCYbxSUTkQ9Pw7rwOw9mfplkjYddX9ISxcL-tPgGAPXWQnWVKXb8aDT8fHIVgW0fHgI/s1600/sungai1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMHEnOfKY5-VNOs0MVZsPInwSAWkvR5eGE-xMOdSI3ksHMwGRJw2TquUCm_2H7FaO0_BE7Smb-vCYbxSUTkQ9Pw7rwOw9mfplkjYddX9ISxcL-tPgGAPXWQnWVKXb8aDT8fHIVgW0fHgI/s1600/sungai1.jpg" /></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6BAOR_gn4_ZRekruamQOgpV3SJRIYQ9Dfh-lAHqfyFjkOvG40Lxw2EWvrvv9uoY854JOui-hgD0ekoR7J4hR1KaBdaxZo8Il2rzjzTPmPLvF4gfU60vEQA2n6rATEzKNYa-dlYUMzlms/s1600/GOA2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6BAOR_gn4_ZRekruamQOgpV3SJRIYQ9Dfh-lAHqfyFjkOvG40Lxw2EWvrvv9uoY854JOui-hgD0ekoR7J4hR1KaBdaxZo8Il2rzjzTPmPLvF4gfU60vEQA2n6rATEzKNYa-dlYUMzlms/s320/GOA2.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9fksxOgSmIcFPz1WlUrsK47S64thDy_-U4kv0SIUHuluMHay0pYGYLyqHdG1Ce-w_66BWeer3GErRq333nspPTRUFwslz3LXBquw5KvklkMyFWHkAabLykrBZLZOSs7ji4xUZNSmhmqo/s1600/GOA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9fksxOgSmIcFPz1WlUrsK47S64thDy_-U4kv0SIUHuluMHay0pYGYLyqHdG1Ce-w_66BWeer3GErRq333nspPTRUFwslz3LXBquw5KvklkMyFWHkAabLykrBZLZOSs7ji4xUZNSmhmqo/s320/GOA.jpg" width="320" /></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" o:spid="_x0000_i1030" style="height: 159.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 240pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="sungai1" src="file:///C:\DOCUME~1\ADMINI~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span class="apple-style-span"><o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><v:shape id="Picture_x0020_2" o:spid="_x0000_i1029" style="height: 159.75pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 240pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="sungai3" src="file:///C:\DOCUME~1\ADMINI~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span class="apple-style-span"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="apple-style-span"><o:p> </o:p></span>Beberapa
meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah dekat gua itu
tim penyelam menemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang
mengapung di kolom air itu.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br />
<span class="apple-style-span">Ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang
terlihat di daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan
lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan.</span><br />
<br />
<span class="apple-style-span">Tapi tunggu dulu, warna kecoklatan itu bukanlah
berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu
adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan
dari saluran pembuangan kotoran.</span><br />
<br />
<span class="apple-style-span">Secara keseluruhan, tim penyelam menemukan itu
adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan menakjubkan untuk dipandang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><v:shape id="Picture_x0020_6" o:spid="_x0000_i1026" style="height: 204pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 300pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="GOA" src="file:///C:\DOCUME~1\ADMINI~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span class="apple-style-span"><o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><v:shape id="Picture_x0020_7" o:spid="_x0000_i1025" style="height: 187.5pt; mso-wrap-style: square; visibility: visible; width: 300pt;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="GOA2" src="file:///C:\DOCUME~1\ADMINI~1\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg">
</v:imagedata></v:shape><span class="apple-style-span"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Adanya sungai didasar laut
tersebut merupakan bukti kebenaran Al qur’an.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="apple-style-span"><span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></span><span class="apple-style-span">QS Fushshilat :
53. “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti
kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri,
sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup
bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu. ” <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; margin-left: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l1 level1 lfo1; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="apple-style-span"><span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span></span><span class="apple-style-span">QS Al Furon : 53</span>. <span class="apple-style-span">“Dan
Dia-lah yang Membiarkan dua laut mengalir: yang ini tawar lagi segar, sedang
yang ini asin lagi pahit. Dan Dia Menjadikan antara keduanya dinding dan batas
yang menghalangi.”</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span><br />
<span class="apple-style-span"><span style="color: white;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; margin-left: 36.0pt;">
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Tafsirnya :</span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Wa huwal ladzī marajal bahraini (dan Dia-lah yang
Membiarkan dua laut mengalir), yakni yang melepaskan dua laut.</span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Hādza ‘adzbuη furātun (yang ini tawar lagi segar)
dan baik.</span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Wa hādzā milhun ujājuw wa ja‘ala bainahumā (sedang
yang ini asin lagi pahit. Dan Dia Menjadikan antara keduanya), yakni antara
yang asing dan yang tawar itu.</span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Barzakhan (dinding), yakni pemisah.</span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Wa hijram mahjūrā (dan batas yang menghalangi),
yakni satu sama lain sama sekali tidak akan saling mengubah rasa.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; margin-left: 36.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"> </span></span><span class="apple-style-span">QS Al Kahf : 60</span>. <span class="apple-style-span">“Dan
(ingatlah) ketika Musa berkata kepada pembantunya, “Aku tidak akan berhenti
sebelum sampai ke pertemuan dua laut, atau aku akan berjalan bertahun-tahun.”</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Tafsirnya :</span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Wa idz qāla mūsā li fatāhu (dan [ingatlah] ketika
Musa berkata kepada pembantunya), yakni kepada bujangnya yang bernama Yusya‘
bin Nun, dan ia termasuk salah seorang kaum Bani Israil yang terkemuka.
Penggunaan lafazh fatā . (pembantu atau bujang) pada ayat ini karena ia
mengikuti dan melayani Musa.</span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Lā abrahu (aku tidak akan berhenti), yakni aku
akan terus berjalan.</span><br />
<span class="apple-style-span" style="color: white;">Hattā ablugha majma‘al bahraini (sebelum sampai ke
pertemuan dua laut) yang tawar dan yang asin, yaitu laut Persia dan laut
Romawi.</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span class="apple-style-span">Au amdliya huqubā (atau aku akan berjalan
bertahun-tahun). Menurut pendapat yang lain, dalam tempo yang lama.</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><br /></span><br />
<span style="color: white;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="line-height: 115%; margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo2; text-indent: -18.0pt;">
<span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span style="font-family: Wingdings;">ü<span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';">
</span></span><span class="apple-style-span">QS Ar Rahmaan : 19-20. “Dia
membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya
ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” </span></span><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-56517256132137016482012-05-08T11:00:00.000-07:002012-05-17T07:47:47.344-07:00Erin Brockovich (Tugas Kimia Lingkungan)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvtKmi0U93431GPPRTp8HkWmTOOFXHrtrqQT8bv_hdUEM2fl-HR7x1d5XVJFcgSLMWK3qy-NhV1asuEk0qU4JFgn5_a6kLX8OkwJzn-NB0ssxZRXXKntRFESORUbB3AA2M9kyVZdOard4/s1600/erin.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvtKmi0U93431GPPRTp8HkWmTOOFXHrtrqQT8bv_hdUEM2fl-HR7x1d5XVJFcgSLMWK3qy-NhV1asuEk0qU4JFgn5_a6kLX8OkwJzn-NB0ssxZRXXKntRFESORUbB3AA2M9kyVZdOard4/s1600/erin.jpg" /></span></a></div>
<div style="font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Film ini <em style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">based on true story</em> yang mengisahkan seorang janda yang bernama Erin Brockovich (di perankan mbak Julia Robert) dengan tiga orang anak yang lucu-lucu. Erin adalah seorang pengangguran yang akhirnya mendapatkan pekerjaan di firma hukum kecil milik Ed Masry. Suatu ketika Erin memeriksa file di kantornya dan dia menemukan kejanggalan pada klaim milik Donna Jensen pada perusahaan elektrik, PG&E. Klaim itu berisi penolakan Donna untuk menjual rumahnya dan di dalam dokumen itu ada pula surat pemeriksaan kesehatan Donna. Atas dasar itulah Erin mulai menyelidiki sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Setelah dua tahun penyelidikan, dia menemukan bukti yang menunjukkan ternyata kawasan Hinkley, di mana Donna tinggal, telah mengalami keracunan Chromium dari perusahaan PG&E. Chromium ini digunakan perusahaan untuk mengurangi karat pabrik lewat air tanah. Dan tentu saja chromium ini mengkontaminasi air yang digunakan warga Hinkley. Padahal chromium merupakan bahan kimia berbahaya yang bisa menyebabkan keguguran, kanker, gangguan pernapasan, dan lain-lain. Di bagian akhir, Erin mewakili warga Hinkley berhasil memenangkan pengadilan terhadap PG&E. Bahkan dia mendapat bonus $2juta dan setiap keluarga di Hinkley mendapatkan ganti rugi $5juta.</div>
<div style="font-family: verdana, tahoma, arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.6em; margin-bottom: 0.7em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.7em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Dari film ini kita bisa memetik pesan bahwa seorang Erin Brokovich yang berkarakter kuat dan tanpa memiliki pendidikan hukum, berhasil memperoleh keadilan bagi warga Hinkley. Itu disebabkan karena dia selalu yakin dengan apa yang dikatakan hati nuraninya. Selain itu, Erin memiliki jiwa sosial yang tinggi didukung dengan kemampuan komunikasi yang dimilikinya.</div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-66429079953059729342011-12-26T16:05:00.000-08:002011-12-26T16:11:51.910-08:00Video Perkembangan Janin<iframe width="480" height="360" src="http://www.youtube.com/embed/nvlHwttT7Lw" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-52841923433861786312011-12-26T06:44:00.000-08:002011-12-26T07:00:01.496-08:00Surat dari Anak yang di'ABORSIAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh<br /><br />Teruntuk Bundaku tersayang...<br /><br />Dear Bunda...<br /><br />Bagaimana kabar bunda hari ini? Smoga bunda baik-baik saja...nanda juga di sini baik-baik saja bunda... Allah sayang banget deh sama nanda. Allah juga yang menyuruh nanda menulis surat ini untuk bunda, sebagai bukti cinta nanda sama bunda....<br /><br />Bunda, ingin sekali nanda menyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk nanda diami walaupun hanya sesaat...<br /><br />Bunda, sebenarnya nanda ingin lebih lama nebeng di rahim bunda, ruang yang kata Allah paling kokoh dan paling aman di dunia ini, tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran nanda, jadi sebagai anak yang baik, nanda pun rela menukarkan kehidupan nanda demi kebahagiaan bunda. Walaupun dulu, waktu bunda meluruhkan nanda, sakit banget bunda....badan nanda rasanya seperti tercabik-cabik... dan keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan apalagi hati nanda, nyeri, merasa seperti aib yang tidak dihargai dan tidak diinginkan.<br /><br />Tapi nanda tidak kecewa kok bunda... karena dengan begitu, bunda telah mengantarkan nanda untuk bertemu dan dijaga oleh Allah bahkan nanda dirawat dengan penuh kasih sayang di dalam syurga Nya.<br /><br />Bunda, nanda mau cerita, dulu nanda pernah menangis dan bertanya kepada Allah, mengapa bunda meluruhkan nanda saat nanda masih berupa wujud yang belum sempurna dan membiarkan nanda sendirian di sini? Apa bunda tidak sayang sama nanda? Bunda tidak ingin mencium nanda? Atau jangan-jangan karena nanti nanda rewel dan suka mengompol sembarangan? Lalu Allah bilang, bunda kamu malu sayang... kenapa bunda malu? karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram... anak haram itu apa ya Allah? Anak haram itu anak yang dilahirkan tanpa ayah... Nanda bingung dan bertanya lagi sama Allah, ya Allah, bukannya setiap anak itu pasti punya ayah dan ibu?<br />Kecuali nabi Adam dan Isa? Allah yang Maha Tahu menjawab bahwa bunda dan ayah memproses nanda bukan dalam ikatan pernikahan yang syah dan Allah Ridhoi. Nanda semakin bingung dan akhirnya nanda putuskan untuk diam.<br /><br />Bunda, nanda malu terus-terusan nanya sama Allah, walaupun Dia selalu menjawab semua pertanyaan nanda tapi nanda mau nanyanya sama bunda aja, pernikahan itu apa sih? Kenapa bunda tidak menikah saja dengan ayah? Kenapa bunda membuat nanda jadi anak haram dan mengapa bunda mengusir nanda dari rahim bunda dan tidak memberi kesempatan nanda hidup di dunia dan berbakti kepada bunda? Hehe,,,maaf ya bunda, nanda bawel banget... nanti saja, nanda tanyakan bunda kalau kita ketemu<br /><br />Oh ya Bunda, suatu hari malaikat pernah mengajak jalan-jalan nanda ke tempat yang katanya bernama neraka. Tempat itu sangat menyeramkan dan sangat jauh berbeda dengan tempat tinggal nanda di syurga. Di situ banyak orang yang dibakar pake api lho bunda...minumnya juga pake nanah dan makannya buah-buahan aneh, banyak durinya...yang paling parah, ada perempuan yang ditusuk dan dibakar kaya sate gitu, serem banget deh bunda.<br /><br />Lagi ngeri-ngerinya, tiba-tiba malaikat bilang sama nanda, Nak, kalau bunda dan ayahmu tidak bertaubat kelak di situlah tempatnya...di situlah orang yang berzina akan tinggal dan disiksa selamanya. Seketika itu nanda menangis dan berteriak-teriak memohon agar bunda dan ayah jangan dimasukkan ke situ.... nanda sayang bunda... nanda kangen dan ingin bertemu bunda... nanda ingin merasakan lembutnya belaian tangan bunda dan nanda ingin kita tinggal bersama di syurga... nanda takut, bunda dan ayah kesakitan seperti orang-orang itu...<br /><br />Lalu, dengan lembut malaikat berkata... nak,kata Allah kalau kamu sayang, mau bertemu dan ingin ayah bundamu tinggal di syurga bersamamu, tulislah surat untuk mereka... sampaikan berita baik bahwa kamu tinggal di syurga dan ingin mereka ikut, ajaklah mereka bertaubat dan sampaikan juga kabar buruk, bahwa jika mereka tidak bertaubat mereka akan disiksa di neraka seperti orang-orang itu.<br />Saat mendengar itu, segera saja nanda menulis surat ini untuk bunda, menurut nanda Allah itu baik banget bunda.... Allah akan memaafkan semua kesalahan makhluk Nya asal mereka mau bertaubat nasuha... bunda taubat ya? Ajak ayah juga, nanti biar kita bisa kumpul bareng di sini... nanti nanda jemput bunda dan ayah di padang Mahsyar deh... nanda janji mau bawain minuman dan payung buat ayah dan bunda, soalnya kata Allah di sana panas banget bunda... antriannya juga panjang, semua orang sejak jaman nabi Adam kumpul disitu... tapi bunda jangan khawatir, Allah janji, walaupun rame kalo bunda dan ayah benar-benar bertaubat dan jadi orang yang baik, pasti nanda bisa ketemu kalian.<br /><br />Bunda, kasih kesempatan buat nanda ya.... biar nanda bisa merasakan nikmatnya bertemu dan berbakti kepada orang tua, nanda juga mohon banget sama bunda...jangan sampai adik-adik nanda mengalami nasib yang sama dengan nanda, biarlah nanda saja yang merasakan sakitnya ketersia-siaan itu. Tolong ya bunda, kasih adik-adik kesempatan untuk hidup di dunia menemani dan merawat bunda saat bunda tua kelak.<br /><br />Sudah dulu ya bunda... nanda mau main-main dulu di syurga.... nanda tunggu kedatangan ayah dan bunda di sini... nanda sayang banget sama bunda.. :)ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-61288055217985198192011-12-24T19:19:00.000-08:002011-12-24T19:33:33.013-08:00Cobaan Dalam Hidup. .apa yang kamu pikirkan ketika kehilangan suatu barang yang tlah menjadi barang kesayanganmu? sedih, kesel, kecewa, drop, nyesel, bahkan lemas. tapi smua itu udah ada yang ngatur. mungkin Allah sengaja memberi kita cobaan semacam itu supaya kita lebih rajin bersyukur dan saling memberi atau bersadaqoh.<br /><br />yakinlah, semua cobaan yang Allah berikan kepada kita, sesuai dengan kemampuan kita. dan cobaan yang kita alami itu merupakan bukti kasih sayang Allah terhadap umatnya (kita).<br /><br />maka dari itu, tetaplah bersyukur menjalani hidup walau dengan seribu cobaan. yakinlah kita pasti mampu melawan cobaan tersebut.<br /><br />mungkin dalam hati bertanya. 'kenapa musti gue yang hrus ngalamin?' bukan temen gue atau siapalah...kenapaaaa...??????<br /><br />pertanyaan semacam itu sering trbayang2 dlm pkiran kita ketika qt mndpat suatu cobaan, kenapa Allah memberi cobaan kepadaku?kpn tidak dgn teman2ku...? . itu karena Allah tau bahwa kamu mampu melewati cobaan trsebut, bahkan tidak pd teman2mu..artinya jika temanmu dikasih cobaan seperti yang kamu alamin, tman2 mu tdk mampu melewatinya..<br /><br />life must go on ^_^<br />semangaaaattt kawan ..ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-53660219087896882612011-12-11T01:34:00.001-08:002011-12-11T01:34:57.347-08:00Misteri Hantu Penunggu WC KampusKabar hantu penunggu kampus gentayangan sudah lama didengar Rudi. Belakangan kabar kemunculan hantu berwajah seram itu makin santer jadi bahan pembicaraan. Menurut kabar yang berhembus salah seorang mahasiswi putri Jumat Kliwon yang lalu mendadak jatuh pingsan di WC kampus. Kabarnya, dia kaget setengah mati ketemu hantu kampus.<br />Rudi semula tidak begitu menanggapi kabar burung yang ia sendiri belum pernah mengalami. Meski dalam hati kecilnya mengakui jika di dunia ini masih ada alam lain, alaming lelembut yang tidak selalu bisa dilihat dengan kasat mata. Sampai pula Rudi mendengar kabar korban jatuh yang kali ketiga, juga masih mahasiswi putri yang ditemukan pingsan di WC kampus.<br />Setelah siuman dia mengakui kaget bercampur takut setengah mati menyaksikan makhluk menyeramkan tiba-tiba muncul di WC yang berada di ujung bangunan kampus paling belakang. Mahasiswi itu jatuh pingsan, karena saking takutnya melihat sosok menyeramkan itu hendak mendekatinya.<br />“Ah, hantu yang saya lihat berwujud manusia. Cuma wajahnya amat menakutkan, ahh…saya tidak mau membayangkannya lagi,” tutur mahasiswi itu ketika ditanya Rudi. Keterangan yang didapat belumlah memuaskan, membuat Rudi semakin penasaran untuk mengungkap misteri di balik kemunculan hantu kampus.<br />“Sebagai orang beriman aku tidak boleh takut dengan lelembut macam apapun. Wong derajad saya sebagai manusia lebih tinggi dibandingkan ‘begundal-begundal’ itu,” bisik batin Rudi mengumpat hantu itu dengan sengit. Di kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran angkatan 1999 tempat Rudi menimba ilmu, keberanian Rudi berhadapan dengan lelembut memang bolehlah diacungi jempol.<br />Dia paling sering menunggui jenazah yang outopsi ketika ada praktik anastesi. Wajar saja berani, pasalnya ketika masih duduk di bangku SLTP dulu Rudi pernah masuk pondok pesantren. Amalan dan doa-doa untuk mengusir makhluk halus banyak yang dia kuasai. Lalu berhasilkan dia menguak misteri kemunculan hantu kampus ?<br />Kamis pagi itu Rudi mulai merencanakan bertemu dengan hantu. Awalnya, dia mencari keterangan pada beberapa warga yang tinggal di sekitar kampus, mencari asal-usul tempat yang kini dibangun kampus berada di pinggiran kota itu. Ada beberapa versi yang memberi keterangan berbeda. Kabar yang didapat tempat itu dulunya bekas penjagalan hewan, bekas kuburan kuno, dan kabar terakhir yang dia dengar tempat itu dulunya bekas markas pembantaian para gerombolan PKI ! Mana yang benar ?<br />“Aku harus membuktikan sendiri,” bisiknya lagi. Satu lagi kabar yang dia dengar dari warga setempat, beberapa tahun lalu sebelum dibangun kampus pada tahun 1984, warga sekitar sering ditemui sosok pria yang suka mondar-mandir di sekitar tanah lapang setempat tanpa kepala. Dibarengi dengan kemunculan sosok seorang wanita gemuk bertaring, dan pria berkulit hitam legam yang bisa keluar masuk tanah.<br />Sejauh ini misteri kemunculan sosok-sosok itu belum berhasil diungkap warga setempat. Upaya untuk melacak pernah dilakukan dengan memanggil orang pintar, namun tidak berhasil karena dia merasa kalah kuat dengan lelembut tersebut. Sampai kemudian Rudi bertemu dengan sesepuh kawasan tersebut, Mbah Karso.<br />Mbah Karso diam-diam sudah tahu maksud Rudi memintai keterangan warga. Dia sebagai warga yang sudah lama tinggal di tempat sekitar, pengakui salut terhadap jiwa muda Rudi. “Datang saja di tempat yang biasa dia muncul. Nanti kan Jumat Kliwon, mbah yakin di sana pasti sepi. Begundal-begundal itu pasti muncul,” ucap Mbah Karso membuat Rudi terkejut. Dari mana Mbah Karso tahu dia menjuluki lelembut itu ‘begundal’ ?<br />Pukul 21.00 WIB ketika suasana kampus mulai sepi. Terlihat dari kejauhan sesosok pemuda bertubuh tegap mengendap-endap mendekati bangunan WC ujung belakang kampus. Langkahnya pelan sambil kedua matanya tidak henti mengawasi setiap sudut bangunan. Menyelidik kemungkinan hantu yang bikin takut mahasiswi itu muncul.<br />Langkah dia terhenti di pojok belakang WC. Tatapan matanya nanar memandangi semak-semak di belakang WC. Sejenak itu dia menyelidik lalu kemudian duduk bersila, dan kedua matanya pun terpejam. Tidak ubahnya orang duduk bersemedi. Sekitar 10 menit berdiam diri, mendadak desiran angin malam berhembus tidak seperti biasanya.<br />Agak kencang dan terasa hanya di sekitar tubuhnya. Tiba-tiba pundaknya terasa seperti ditepuk dari belakang. Dia terkesiap, lalu menoleh ke belakang. Ternyata tiga sosok yang disebut-sebut hantu itu memandanginya nanar. Wajah mengerikan mengerikan sama seperti yang dituturkan para warga. “Tolong aku nak…tolong aku…,” ujar ketiganya sambil menunjuk semak-semak di belakang WC.<br />Jantung pemuda itu berguncang keras menatap hantu-hantu berwajah seram itu. Belum habis dia berpikir dari balik lorong WC muncul orang tua yang ringkih, Mbah Karso. “Biarkan dia Nak Rudi. Jangan diusik, dia tampaknya butuh pertolongan kita,” tutur pak tua itu. Tidak beberapa lama bayangan hantu itu berlahan-lahan hilang seiring keluarnya asap tipis. “Tolonglah aku malam ini juga…,” seru ketiganya sebelum menghilang. Rudi dan Mbah Karso bertatapan seperti tidak percaya dengan yang baru dilihat, di tempat sepi itu pun hanya tinggal dia berdua.<br />“Ayo bantu Mbah menggali semak-semak. Di situ pasti ada tulang mereka. Dia itu arwah mati penasaran. Dulu di tempat sini memang pernah tinggal sekeluarga, mereka mati dibunuh,” tutur Mbah Karso yang membuat Rudi semakin bertanya-tanya. “Anehnya, mayat mereka tidak ditemukan. Nah, mungkin mereka dikubur di situ,”.<br />Diakui Mbah Karso selama ini dia hanya diam mendengar kabar kemunculan hantu, karena merasa belum menemukan orang yang seperti Rudi. Pemberani dan selalu ingin tahu tentang misteri di balik kemunculan makhluk gaib. “Nah, itu warga sudah datang. Mereka pada datang ke sini setelah saya beri tahu,” paparnya.<br />Dalam sekejab tempat itu ramai dipenuhi puluhan warga yang ingin menyaksikan penggalian mayat yang pernah dikabarkan hilang puluhan tahun yang lalu. Tidak berapa lama semak-semak telah berganti galian. Dan, memang benar di dalamnya ditemukan tumpukan tulang belulang yang sudah rusak. Dalam hati Rudi bersyukur telah membantu menenangkan ketiga arwah. Terlebih lagi yang membuat dia lega, kejadian penggalian mayat itu tidak ada satu pun mahasiswa yang tahu.<br /><br />http://misterionline.com<br />(diceritakan harun kepada ros)ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-69087812523128077102011-12-11T01:24:00.000-08:002011-12-11T01:33:32.268-08:00Digoda Si Cantik Penunggu PerempatanLima belas tahun yang lalu, tatkala aku hendak pulang kuliah dari lokasi kampus yang berada di kawasan Sampangan, Semarang seringkali aku melakukan kegiatan rutin, yakni mampir dulu untuk sekedar mencari hiburan.<br />Waktu itu, waktunya agak malam dikit, kebetulan ada kuliah umum sehingga rada lama selesainya. Kebetulan malam itu film di bioskop di kawasan Metro cukup mengundang filmnya. Akhirnya lepas kuliah yang satu, yang satu ke perkuliahan lainnya maksudnya nonton bioskop.<br />Pertunjukan dimulai jam 10.00 malam, dan film yang diutar cukup menegangkan. Sekitar 100 menit jantung ini dibuat ngap-ngap’an menikmati adegan film. Kelar nonton, buru-buru ngejar omprengan alias angkutan umum pengganti di waktu malam.<br />Saat itu, aku menunggu omprengan di depan perempatan Peterangan yang cukup<br />lenggang karena udah hampir jam 12 malam. Cuma beberapa orang yang berseliweran, tampak juga mobil-mobil yang biasa lalu-lalang cukup padat, malam itu hanya ada beberapa saja yang melintas.<br />Pikiran sudah melayang entah kemana bersamaan asap rokok yang mengepul dari mulut. Beberapa menit berselang ada suara halus menegurku dari belakang, cukup mengagetkan memang. Tapi di satu sisi seperti percaya gak percaya ternyata dia wanita muda putih dan cantik. Lalu kita memulai percakapan dengan beberapa pertanyaan,<br />“Mau kemana mas,” tanya lembut<br />“Karangayu,” jawabku sopan banget deh<br />“Kamu sendiri kemana mbak, ” tanyaku kemudian.<br />“Tanjungmas, mau nganter ” tawarnya penuh mempesona<br />“Kenapa nggak!”<br />Nggak lama kemudian, kami menuju angkutan tujuan ke Tanjungmas, aneh tiba-tiba saja kendaraan itu melaju, meskipun tidak ada penumpang lain, tapi aku nggak perduli yang ada hanya kebanggaan yang luar biasa, ternyata orang seperti aku bisa juga berkenalan dengan wanita cantik seperti dia.<br />Anehnya, hanya dalam hitungan menit, kami sampai di pintu pelabuhan Tanjungmas. Sampailah kami berdua kesuatu tempat, dimana di sana ada gardu listrik yang besar dan jalan masuk ke sebuah perkampungan yang sunyi, kamipun akhirnya tiba di rumah si cantik itu.<br />Tiba di rumah, aku disuguhi beberapa potong kue dan air minum, tapi semuanya tak kuperdulikan karena mata, tangan dan tatapan ini tak mau lepas darinya. Seperti tersadar aku beristighfar. Lantas aku segera pamit pulang, tapi si wanita cantik itu menahanku dengan keras.<br />Tapi aku tak mau kalah, dengan berbagai cara aku harus segera meninggalkan rumah itu. Terus-menerus mulutku berkomat kamit mengucapkan Asma Allah. Namun saat<br />pulang aku menjadi kebingungan. Jalan yang tadi ternyata areal pertambakan dan semak belukar. Meski panik, aku terus beristighfar, Alhamdulillah ada suara adzan, dan tidak lama kemudian aku melihat lampu jalanan di seberang yang menandakan menuju jalan pulang. Alhamdulillah berkat suara adzan aku selamat dari sergapan hantu wanita tersebut.<br /><br />http://misterionline.com<br />(cerita kiriman ardani, pedurungan lor semarang)ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-75221256616205960552011-12-06T06:05:00.000-08:002011-12-06T06:08:18.804-08:00Makna dari Sebuah Pensil, untuk Kehidupan :)Seorang nenek sambil menulis menasihati cucunya. "Nenek harap kau bisa seperti pensil ini ketika besar nanti". "Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan semua pensil yang lainnya." Ujar cucunya.<br /><br />"Pensil ini mempunyai 5 kwalitas yang bisa kau terapkan dalam hidup dan akan membuatmu tenang dalam menjalani kehidupan, kalau kau selalu memegang prinsip-prinsip tersebut selama hidupmu"<br /><br /> <br /><br />Beliau lalu menjelaskan 5 kwalitas dari sebuah pensil.......<br /><br />"Pertama :: pensil mengingatkan kita bahwa kita bisa melakukan hal-hal yang hebat dalam hidup ini.<br /><br /> <br /><br />Sebuah pensil ketika menulis, selayaknya jangan pernah lupa kalau ada "tangan' yang selalu membimbing langkah kita dalam hidup ini. Kita menyebutnya 'tangan Tuhan", DIA selalu membimbing kita menurut kehendakNYA."<br /><br /> <br /><br />"Kedua :: dalam proses menulis, kita kadang hars berhenti beberapa kali untuk menajamkan kembali ujung pensil menggunakan rautan. Rautan ini pasti membuat pensil "menderita'. Tapi setelah proses meraut selesai, pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.<br /><br /> <br /><br />Begitu juga dengan kita, dalam hidup ini kamu harus kuat dan tabah menjalani saat penderitaan dan kesusahan, karena 'proses' itulah yang membuat kita menjadi orang yg lebih baik.<br /><br /> <br /><br />"Ketiga :: pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki tulisan atau kata-kata yang salah. Oleh karena itu kita juga harus memberi kesempatan pada diri sendiri untuk memperbaiki kesalahan yang kita perbuat dalam hidup kita. Kesalahan mungkin merupakan hal yang 'jelek' namun kita bisa memperbaikinya dan kembali melangkah dan berbuat dengan lebih baik dari sebelumnya.<br /><br /> <br /><br />"Ke'empat:: bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah menyadari hal-hal baik dalam dirimu. Instropeksi diri & jangan menyalahkan orang lain hanya karena melihat 'tampak luar'nya saja. Setiap manusia mempunyai kwalitas baik dalam dirinya. Berilah kesempatan setiap orang untuk 'bersinar'.<br /><br /> <br /><br />"Kelima :: sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Spt juga kita harus menyadari apapun yg kita perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dalam berkata-kata dan selalu bijak dalam bertindak....ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-82836883697133424652011-11-14T14:44:00.000-08:002011-11-14T15:07:30.280-08:00Beragam Mahasiswa<i>Kehidupan mahasiswa . memiliki rutinitas yang unik adakalanya sangat padat dengan seabrek tugas, jam kuliah full maupun seminar sana-sini hingga adakalanya sangat sunyi sepi dan merasa bingung apa yang ingin dilakukan. Mahasiswa ditawarkan menjadi beberapa spesies di kampus diantaranya:</i><br /><ul><li>Mahasiswa <b>kupu-kupu</b>(kuliah pulang kuliah pulang) , mahasiswa ini menjadikan kampus hanya tempat belajar ilmu yang ada di kelas dan lab praktikum, setelah itu pulang lalu esoknya datang pulang , pulang datang sampai lulus.</li><li>Mahasiswa <b>kura-kura</b>(kuliah rapat-kuliah rapat) , mahasiswa ini senang dengan berbagai kegiatan di kampus dari UKM,BSO,HIMA,BEM Ataupu BPM , mereka mendapatkan kepuasaan dengan Aktif dalam segala kegiatan dan agenda rapat setiap harinya.</li><li>Mahasiswa <b>kubro-kubro</b>(kuliah browsing-kuliah browsing) , mahasiswa ini menjadikan browsing sebagai kebutuhan dasar hidupnya setiap selang waktu cari komputer gratisan biasanya isinya dari Gosip Artis sampe Liatin FB mantan, atau g cuma cari info-info yang ringan kayak resep masak atau bumbu dapur.</li><li>Mahasiswa <b>kunong-kunong</b>(kuliah nongkrong-kuliah nongkrong) , mahasiswa ini adalah spesies yang menonjol dalam pergaulan dan biasanya EKSIS adalah ideologinya , dari anak baru sampe senior yang mau DO dan sidang pun pada kenal semua . .nongkrong,bercanda , saling ejek mengejek adalah tipikalnya.</li><li>Mahasiswa <b>kucar-kucar</b>(kuliah untuk pacar-kuliah untuk pacar) , mahasiswa ini adalah spesies pemuja lawan jenis , seolah-olah ketika tidak ada pacar adalah suatu kehinaan terbesar . . seolah g laku di pasaran(caile kayak saham aja) , setiap jalan biasanya di sampingnya ada pasangan , Atas dasar Cinta"an membuat mereka kurang memperhatikan akademis cenderung cuek dan berkata ,'jalani ajalah'.</li><li>Mahasiswa <b>kubel-kubel</b>(kuliah belanja-kuliah belanja) , mahasiswa ini cenderung hedon kata kerennya , tiada hari tanpa belanja dari toko baju di tengah kota sampai diujung gunung dijajaki atas nama <i>FASHION</i> semua dilakukan .</li></ul><ul><li>Mahasiswa <b>kuma-kuma</b>(kuliah makan-kuliah makan) , mahasiswa ini tipikal BONDAN WINARNO , ketika ada jam kosong dimanfaatkan untuk wisata kuliner dari makanan khas daerah sampai makanan unik pun disantap mau ada hujan mau ada tsunami <i>EAT IS MY LIFE</i>.</li></ul><br /><div style="text-align: justify;"> berbagai spesies mahasiswa tersebut menunjukkan beragamnya mereka menikmati massa-massa menjadi mahasiswa, serta beragamnya tujuan mereka untuk kuliah. it's okay.. kuliah merupakan suatu pilihan..so apapun itu pilihanmu haruslah kamu pertahankan dan perjuangkan supaya kamu mendapatkan apa yang benar-benar ingin kau raih. kampus adalah miniatur kehidupan , kesinergisan antara HAK dan KEWAJIBAN membuat kita harus memutuskan untuk mengatur dan melangkah dengan tepat , dengan segala problematika yang ada di kampus , hidup MAHASISWA! karena kita berpendidikan berilmu.. mari bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa ! :)<br /><br /><br />salam mahasiswa^^<br /></div>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-86761630839808791292011-09-21T02:32:00.000-07:002011-12-06T06:43:54.678-08:00PANCASILA DALAM UUD 1954<!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: left;margin-bottom: 0.0001pt; " align="center"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small; line-height: 32px; "><b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; ">1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa</span></b></span></p><p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; "><span class="Apple-style-span" ><span><br /></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 29<br />1.Negara Berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.<br />2.Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing untuk beribadat meurut agamanya dan kepercayaannya itu.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span class="Apple-style-span" ><b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; ">2. Kemanusiaan yang adil dan beradab</span></b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; "><br /><br /></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 26<br />1.Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara.<br />2.penduduk ialah warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia<br />3.hal-hal yang mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " > </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 27<br />1.Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan peerintahan dan wajib mejunjung hukum dan pemerintahan itu tidak ada kecualinya.<br />2.tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.<br />3.setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan hukum.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 28<br />Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang.<br />Pasal 28A<br />1.Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.<br />Pasal 28B<br />1.Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.<br />2.Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.<br />Pasal 28C<br />1.Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.<br />2.Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.<br />Pasal 28D<br />1.Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.<br />2.Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.<br />3.Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.<br />4.Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.<br />Pasal 28E<br />1.Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.<br />2.Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.<br />3.Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.<br />Pasal 28F<br />1.Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.<br />Pasal 28G<br />1.Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.<br />2.Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.<br />Pasal 28H<br />1.Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.<br />2.Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.<br />3.Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.<br />4.Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.<br />Pasal 28I<br />1.Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.<br />2.Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.<br />3.Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.<br />4.Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.<br />5.Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.<br />Pasal 28J<br />1.Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.<br />2.Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 30<br />1.Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.<br />2.Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.<br />3.Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.<br />4.Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.<br />5.Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span class="Apple-style-span" ><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; ">* Pasal 31<br />1.Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.<br />2.Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.<br />3.Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.<br />4.Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.<br />5.Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.<br /><br /></span><b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; ">3. Persatuan Indonesia</span></b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; "><br /><br /></span><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; "></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 1<br />1.Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.<br />2.Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.<br />3.Negara Indonesia adalah negara hukum.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 32<br />1.Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.<br />2.Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 35<br />Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span class="Apple-style-span" ><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; ">* Pasal 36<br />Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.<br />Pasal 36A<br />Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.<br />Pasal 36B<br />Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.<br />Pasal 36C<br />Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan diatur dengan undang-undang.<br /><br /></span><b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; ">4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.</span></b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; "><br /><br /></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 1 ayat 2<br />Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 2<br />1.Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang.<br />2.Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara.<br />3.Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 3<br />1.Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.<br />2.Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden. /<br />3.Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar. /<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 4<br />1.Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.<br />2.Dalam melakukan kewajibannya Presiden dibantu oleh satu orang Wakil Presiden.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 5<br />1.Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.<br />2.Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 6<br />1.Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.<br />2.Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan undang-undang.<br />Pasal 6A<br />1.Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.<br />2.Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.<br />3.Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.<br />4.Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.<br />5.Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 7<br />1.Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.<br />Pasal 7A<br />1.Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul Dewan Perwakilan Rakyat, baik apabila terbukti telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela maupun apabila terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.<br />Pasal 7B<br />1.Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada Mahkamah Konstitusi untuk memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau pendapat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.<br />2.Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden adalah dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat.<br />3.Pengajuan permintaan Dewan Perwakilan Rakyat kepada Mahkamah Konstitusi hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.<br />4.Mahkamah Konstitusi wajib memeriksa, mengadili, dan memutus dengan seadil-adilnya terhadap pendapat Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lama sembilan puluh hari setelah permintaan Dewan Perwakilan Rakyat itu diterima oleh Mahkamah Konstitusi.<br />5.Apabila Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela; dan/atau terbukti bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat.<br />6.Majelis Permusyawaratan Rakyat wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul Dewan Perwakilan Rakyat tersebut paling lambat tiga puluh hari sejak Majelis Permusyawaratan Rakyat menerima usul tersebut.<br />7.Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat atas usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden harus diambil dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir, setelah Presiden dan/atau Wakil Presiden diberi kesempatan menyampaikan penjelasan dalam rapat paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat.<br />Pasal 7C<br />1.Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 11<br />1.Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.<br />2.Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.<br />3.Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 16<br />1.Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 18<br />1.Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.<br />2.Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.<br />3.Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.<br />4.Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.<br />5.Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.<br />6.Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.<br />7.Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang.<br />Pasal 18A<br />1.Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.<br />2.Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.<br />Pasal 18B<br />1.Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang.<br />2.Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 19<br />1.Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.<br />2.Susunan Dewan Perwakilan Rakyat diatur dengan undang-undang.<br />3.Dewan Perwakilan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.<br />* Pasal 20<br />1.Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.<br />2.Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.<br />3.Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan Perwakilan Rakyat masa itu.<br />4.Presiden mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang.<br />5.Dalam hal rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh Presiden dalam waktu tiga puluh hari semenjak rancangan undang-undang tersebut disetujui, rancangan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan.<br />Pasal 20A<br />1.Dewan Perwakilan Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.<br />2.Dalam melaksanakan fungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat.<br />3.Selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain Undang-Undang Dasar ini, setiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat serta hak imunitas.<br />4.Ketentuan lebih lanjut tentang hak Dewan Perwakilan Rakyat dan hak anggota Dewan Perwakilan Rakyat diatur dalam undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 21<br />Anggota Dewan Perwakilan Rakyat berhak mengajukan usul rancangan undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 22<br />1.Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang.<br />2.Peraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat dalam persidangan yang berikut.<br />3.Jika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus dicabut.<br />Pasal 22A<br />Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pembentukan undang-undang diatur dengan undang-undang.<br />Pasal 22B<br />Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span class="Apple-style-span" ><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; ">* Pasal 37<br />1.Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.<br />2.Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.<br />3.Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.<br />4.Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.<br />5.Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.<br /><br /></span><b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; ">5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.</span></b><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; "><br /><br /></span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 27<br />1.Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.<br />2.Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.<br />3.Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 33<br />1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.<br />2.Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.<br />3.Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.<br />4.Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.<br />5.Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.<br /><br /></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; line-height: 200%;"><span style="line-height: 200%; font-family: Arial, sans-serif; " >* Pasal 34<br />1.Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.<br />2.Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.<br />3.Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.<br />4.Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 200%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 200%; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span></p>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-40158966124263056622011-08-17T16:00:00.000-07:002011-12-06T22:35:52.459-08:00Cintai Dia Apa Adanya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRmm5-NWaLDIiUyhXIaGT5qx08kzHP2Vmj5oNLq1HSfmg0R244BWakXH2jfynE_2VfJSHqDiv9Ewae6c8oCSAYoPieYpOAvnafJx5LbttKV7-_0gcpvLtkzpeXKVzRJyZONVF1KcERa70/s1600/cinta.jpeg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRmm5-NWaLDIiUyhXIaGT5qx08kzHP2Vmj5oNLq1HSfmg0R244BWakXH2jfynE_2VfJSHqDiv9Ewae6c8oCSAYoPieYpOAvnafJx5LbttKV7-_0gcpvLtkzpeXKVzRJyZONVF1KcERa70/s320/cinta.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5641969022427900610" border="0" /></a><br />seperti kata Sapardi Djoko Damono,<br /><br /><p></p><p>Aku ingin mencintaimu dengan sederhana</p> <p> dengan kata yang tak sempat diucapkan api kepada kayu</p> <p> yang menjadikannya abu…</p> <p> Aku ingin mencintaimu dengan sederhana</p> <p> dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan</p> <p> yang menjadikannya tiada…</p><p><br /></p><p>Sungguh, sebuah bait yang bener2 bisa menyentuk dan memotivasi.. tapi, bagaimana cara kita untuk mencintai pasangan kita dgn sederhana?? emm aku pun baru belajar :D hehe... sering kali kita memasang patokan dlm memilih pasangan, harus kyk gini lah, harus kyk gt lah.. hal seperti itulah yg menyebabkan kita jauh dr kata "sederhana" ..<br /></p><p></p>Kesederhanaan adalah sebuah kata yang sejatinya mengacu kepada sikap untuk tidak berlebih-lebihan dan menerima segalanya dengan apa adanya.Sikap inilah yang senantiasa harus kita teladani ..<br /><br />Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itu bukan pilihan, itu kesempatan.<br /><p>Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah kesempatan. Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala<br />kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih<br />bersama dengan seseorang walau apapun yang terjadi, itu adalah pilihan.<br />Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain. Yang lebih<br />menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih<br />untuk mencintainya, itulah pilihan. </p> <p>Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang bagai kesempatan pada kita.<br />Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.<br />Berbicara tentang pasangan jiwa.. ada suatu kutipan dari film yang mungkin<br />sangat tepat : “Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil”. </p> <p>Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada<br />seseorang yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak…<br />Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, tetapi<br />mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah pilihan yang harus kita lakukan. </p> <p>Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk<br />dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.</p>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-989332021583415966.post-38073785743702643532011-06-26T18:37:00.000-07:002011-12-06T06:30:13.415-08:00Salad Pepaya Muda<!--[if gte mso 9]><xml> <o:officedocumentsettings> <o:relyonvml/> <o:allowpng/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults ext="edit" spidmax="1026"> </xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Bahan:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"></span></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">450 gram buah pepaya mengkal, potong korek api</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">200 gram bengkuang, potong korek api</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">50 gram udang, kupas, gurat punggungnya, rebus</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">1 potong dada ayam rebus, potong dadu</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">1 sdm daun seledri cincang</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">3 sdm kecap ikan</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">4 siung bawang putih, iris tipis</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">5 sdm gula pasir</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">2 butir jeruk nipis, ambil airnya</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">5 buah cabai rawit merah, iris serong</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Pelengkap:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"></span></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Bawang goreng secukupnya</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Kacang goreng</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Emping</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Cara Membuat Resep Masakan Salad Pepaya Muda:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></p> <ol start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Campur pepaya, bengkuang, udang, ayam, daun seledri, bawang dan kecap ikan.</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Tambahkan gula pasir, air jeruk dan cabai rawit. Aduk rata.</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Simpan salad pepaya muda dalam lemari pendingin.</span></li><li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Sajikan salad pepaya muda dengan bawang goreng, kacang goreng dan emping.</span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk 4 porsi</span></b><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"></span></p>ovimeiliahttp://www.blogger.com/profile/17874183265735603436noreply@blogger.com1