Pada prinsipnya, wanita shalihah itu adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari beraneka aksesoris yang ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri. Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia polos tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap terpancar dan menyejukan hati tiap-tiap orang di sekitarnya. Karena ia yakin betul bahwa Allah tidak akan pernah meleset memberikan karunia kepada hamba-Nya. Makin ia menjaga kehormatan diri dan keluarganya, maka Allah akan memberikan karunia terbaik baginya di dunia dan di akhirat.
Jika ingin menjadi
wanita shalihah, maka banyak-banyaklah belajar dari lingkungan sekitar dan
orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bahkan kita bisa
mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. Seperti Siti Aisyah yang terkenal dengan
kecerdasannya dalam berbagai bidang ilmu. Ia terkenal dengan kekuatan
pikirannya. Seorang istri seperti beliau adalah seorang istri yang bisa
dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak. Bisa jadi wanita shalihah itu
muncul dari sebab keturunan. Bila kita melihat seorang pelajar yang baik
akhlaknya dan tutur katanya senantiasa sopan, maka dalam bayangan kita
tergambar diri seorang ibu yang telah mendidik dan membimbing anaknya menjadi
manusia yang berakhlak. Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug
muncul tanpa didahului sebuah proses yang memakan waktu. Disini faktor
keturunan memainkan peran. Begitu pun dengan pola pendidikan, lingkungan,
keteladanan dan lain-lain. Apa yang nampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu
yang tersembunyi.
Banyak wanita bisa
sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah atau tidaknya seorang wanita
bergantung ketaatannya pada aturan-aturan yang Allah pimpinkan. Dan
aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja berlaku bagi wanita yang
sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri yang akan berumah tangga. Tidak akan
rugi jika seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan
lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang akan
menambah kualitas ilmu, amal dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan mengatakan,
jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah teman-teman di
sekelilingnya. Usahakanlah kita mampu memberikan warna yang baik bagi orang
lain, bukan sebaliknya malah kita yang diwarnai oleh pengaruh buruk orang lain.
Jika para wanita muda mampu menjaga diri dan
memelihara akhlaknya, maka iman kaum laki-laki akan semakin kuat. Cahaya keshalihahan
wanita mukminah akan menjadi penyejuk sekaligus peneguh hati orang-orang
beriman. Apalagi bagi kaum muda yang sangat rentan dari godaan syahwat. Mereka
harus dibantu dalam melawan godaan-godaan. Peran wanita shalihah sangat besar
dalam keluarga dan bahkan negara. Kita pernah mendengar, bahwa di belakang
seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita
shalihah ada di belakang para lelaki di dunia ini, maka bisa dibayangkan,
berapa banyak kesuksesan yang akan diraih.Wallahu a`lam bish shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih :)